Implementasi Managemen Pembelajaran Inklusi Pada Tenaga Pendidik Sekolah IT Provinsi Bengkulu Setelah Pandemi Covid-19

Abstract

Abstract: Implementation of Inclusive Learning Management in Bengkulu Province It School Educators After the Covid-19 Pandemic

The purpose of this research is to find out the Implementation of Inclusive Learning Management in Bengkulu Province It School Educators After the Covid-19 Pandemic. This research uses the Parcipatory Action Research (PAR) method, which is a research model where the research process is determined by the school situation in the field. This approach is expected by the author to be an appropriate guide in the process of collecting data at school. This research was conducted in 2 schools, namely SD IT Al-Aufa Bengkulu and SD Alam Mahira Bengkulu. The results showed that the learning pattern that is suitable to be applied in integrated Islamic inclusive primary schools in Bengkulu City. In the study there were 2 schools that had different goals, visions and missions so that the appropriate learning patterns were different. Especially for inclusive children at Al-Aufa school, they have a field of work LKPK (Lembaga Khusus Pelayanan Khusus). This LKPK is a learning class for children with moderate special needs or have not been able to understand instructions so that it is not possible to join the regular class. Meanwhile, at Sekolah Alam Mahira, each child with special needs has one accompanying teacher so that each child with special needs can attend regular classes without disrupting the learning process for other students..

Abstrak: Implementasi Managemen Pembelajaran Inklusi Pada Tenaga Pendidik Sekolah It Provinsi Bengkulu Setelah Pandemi Covid-19

Tujuan peneloitian ini untuk mengetahui Implementasi Managemen Pembelajaran Inklusi Pada Tenaga Pendidik Sekolah It Provinsi Bengkulu Setelah Pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode Parcipatory Action Research (PAR) adalah salah satu model penelitian dimana proses penelitian ditentukan oleh situasi sekolah di lapangan. Pendekatan ini diharapkan penulis dapat menjadi panduan yang tepat dalam proses pengambilan data di sekolah. Penelitan ini dilakukan di 2 sekolah yaitu SD IT Al-Aufa Bengkulu dan SD Alam Mahira Bengkulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pola pembelajaran yang cocok untuk diterapkan pada sekolah dasar inklusi Islam terpadu Kota Bengkulu. Pada penelitian terdapat 2 sekolah yang memiliki tujuan, visi dan misi yang berbeda sehingga pola pembelajaran yang tepat dilakukan pun berbeda. Khusus anak inklusi pada sekolah Al-Aufa mereka memiliki bidang kerja LKPK (Lembaga Khusus Pelayanan Khusus). LKPK ini merupakan kelas belajar bagi anak-anak berkebutuhan khusus kategori sedang atau belum dapat memahami instruksi sehingga tidak memungkinkan bergabung di kelas reguler. Sedangkan pada Sekolah Alam Mahira, masing-masing anak berkebutuhan khusus memiliki 1 orang guru pendamping sehingga setiap ABK dapt mengikuti kelas reguler tanpa mengganggu jalannya pembelajaran pada siswa lainnya.