Sejarah Harmonisasi Hukum Adat Dan Hukum Negara Dalam Masyarakat Rejang

Riqqah D Ramadhanty, Nopan Wiranata, Ismail Munir, Alimni Alimni

Abstract


This study aims to explain the history of harmonization of Customary Law, Islamic law, and state law in the Rejang community by using the socio-legal method, namely an approach that collaborates legal research approaches with non-legal approaches, namely social sciences, anthropology, and history. The results of the study show that harmonization between customary law, Islamic law and constitutional law is urgently needed as an effort to fulfill the rights and needs of every citizen, including indigenous peoples, and to create solutions to customary problems that cannot be resolved by national law. In the Rejang community, harmonization between customary law, Islamic law, and state law is manifested in a customary law forum called Jenang Kutei. The Jenang Kutei trial has become a space for the Rejang people to realize their customary law values based on Islamic religious law, which has received support from the local government in the form of legal recognition in the form of regional regulations. The results of the research show that the existence of Jenang Kutei in the Rejang community can create harmonization between customary law, Islamic law, and state law

Keywords


Harmonization; Customary Law; Islamic Law; State Law; Rejang Society

Full Text:

PDF

References


Antoni, M. (2018). 270 Warga Adat di Rejang Lebong Terjerat Konflik Agraria. Nusantara. https://kbr.id/nusantara/08-2018/270_warga_adat_di_rejang_lebong__terjerat__konflik_agraria/96914.html

Devi, S. (2016). Orang Rejang Dan Hukum Adatnya : Tafsiran Atas Kelpeak Ukum Adat Ngen Ca’o Kutei Jang Kabupaten Rejang Lebong. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 18(1), 39. https://doi.org/10.25077/jantro.v18i1.54

Hasan, Z. (2015). Anok Kutai Rejang (Sejarah Adat Budaya dan Aksara). Lebong: Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Perhubungan.

Kusdinar, P. A. (2016). Hukum Adat Rejang: Catatan Riset Aksi Meniti Jalan Pengakuan Masyarakat Hukum Adat Rejang. Akar Foundation. https://akar.or.id/hukum-adat-rejang-catatan-riset-aksi-meniti-jalan-pengakuan-masyarakat-hukum-adat-rejang/

Maladi, Y. (2009). Antara Hukum Adat dan Ciptaan Hukum oleh Hakim (Judge Made Law). Yogyakarta: Mahkota Kata.

Maladi, Y. (2010). Eksistensi Hukum Adat dalam Konstitusi Negara Pascaamandemen. Mimbar Hukum, 22(3), 452.

Marsden, W. (1783). Sejarah Sumatra. Jakarta: Komunitas Bambu.

Miessuary, N. (2022). Sengketa Tapal Batas, Pemkab Lebong Gugat Putusan Permendagri, Gubernur Ambil Sikap. Bengkulu Ekspress. https://bengkuluekspress.disway.id/read/140871/sengketa-tapal-batas-pemkab-lebong-gugat-putusan-permendagri-gubernur-ambil-sikap

Murdan. (2016). Harmonisasi Hukum Adat, Agama, dan Negara dalam Budaya Perkawinan Masyarakat Islam Indonesia Belakangan. Asy-Syirah, 50(2), 505–534.

Pratama, B. (2022). APHA: Akar Konflik Adat Disebabkan Ketidakpastian Batas Hak Ulayat. Antara News. https://www.antaranews.com/berita/2927701/apha-akar-konflik-adat-disebabkan-ketidakpastian-batas-hak-ulayat#mobile-nav

Rahardjo, S. (2009). Negara Hukum yang Membahagiakan Rakyatnya. Yogyakarta: Genta Publishing.

Siddik, A. (1980). Hukum Adat Rejang. Jakarta: Balai Pustaka.

Siddik, A. (1996). Sejarah Bengkulu. Jakarta: Balai Pustaka.

Soendari, S. (1996). Hukum Adat dalam Alam Kemerdekaan Nasional dan Soalannya Menghadapi Era Globalisasi. Surabaya: Ubhara Press.

Suherman, A. M. (2012). Pengantar Perbandingan Sistem Hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Supardi, A. (2023). Rasa Aman Warga Rejang Lebong, Ada Perda Masyarakat Adat. Mongabay. https://www.mongabay.co.id/2023/04/03/rasa-aman-warga-rejang-lebong-ada-perda-masyarakat-adat/

Syamsudin, S. (2008). Beban Masyarakat Adat Menghadapi Hukum Negara. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 15(3), 338–351. https://doi.org/10.20885/iustum.vol15.iss3.art9

Tunte, I. C. (2022). Hukum Adat "Ca O Kutei Jang Penyatu Keberagaman Masyarakat di Rejang Lebong. Kompasiana. https://www.kompasiana.com/ipcahyo11/61d8e16a06310e35ad425222/hukum-adat-ca-o-kutei-jang-penyatu-keberagaman-masyarakat-di-rejang-lebong?page=2

Wiratraman, H., & Dkk. (2014). Laporan Akhir Tim Pengkajian Konstitusi tentang Perlindungan Hukum terhadap Masyarakat Hukum Adat.

Zed, M. (2008). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.29300/ijsse.v5i2.4031

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) is Dndexed by:

 

Creative Commons License
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) is Published by Pusat Publikasi Ilmiah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Journal Publishing Office Location:

Pusat publikasi Ilmiah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

LPPM Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu

Address: Jl. Raden Fatah, Pagar Dewa Kota Bengkulu 38211, Bengkulu, Sumatra Indonesia