Women's Leadership: Between Religious Texts and Gender Equality

Abstract

ENGLISH: This study aims to analyze the interpretation of women's leadership from the perspective of the Qur'an and Hadith, as well as its relevance to the discourse of gender equality in leadership. This study uses a library research approach, examining religious texts and gender equality theories related to women's leadership. The study's results indicate that religious texts, both the Qur'an and Hadith, provide interpretations that allow women to hold leadership positions. Meanwhile, from a gender equality perspective, the selection of leaders does not depend on gender but on individual ability. This study concludes that there are no theological barriers for women in leadership positions, and the discourse on gender equality supports the importance of capacity and ability as benchmarks in leadership. This research reinforces the theological and gender-based arguments for women's leadership participation, fostering dialogue between religious thought and gender justice principles in a changing social and cultural context.

INDONESIAN: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interpretasi kepemimpinan perempuan dalam perspektif Al-Qur’an dan Hadis, serta relevansinya dengan wacana kesetaraan gender dalam kepemimpinan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan (library research), dengan mengkaji teks-teks agama dan teori-teori kesetaraan gender terkait kepemimpinan perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks-teks agama, baik Al-Qur’an maupun Hadis, memberikan interpretasi yang memungkinkan bagi perempuan untuk memegang jabatan kepemimpinan. Sementara itu, dalam perspektif kesetaraan gender, pemilihan pemimpin tidak bergantung pada jenis kelamin, tetapi pada kemampuan individu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada hambatan teologis bagi perempuan dalam memegang jabatan kepemimpinan, dan wacana kesetaraan gender mendukung pentingnya kapasitas dan kemampuan sebagai tolok ukur dalam kepemimpinan. Penelitian ini memperkuat argumen teologis dan berbasis gender mengenai partisipasi kepemimpinan perempuan, serta mendorong dialog antara pemikiran agama dan prinsip keadilan gender dalam konteks sosial dan budaya yang terus berubah.