Parenting Patterns in Dealing with the Threat of Sexual Violence against Children

Abstract

ENGLISH: This study aims to understand family parenting patterns towards children in dealing with the threat of sexual violence in Tanjungpinang City. The method used is qualitative with a descriptive approach through observation, interviews, and documentation. The results of the study show that the views of the Melayu Kota Piring community towards children who are vulnerable to sexual violence are influenced by age, gender, environment, and family. This study concludes that parenting in Kota Piring Malay Village includes strict regulations for children, such as supervision of friends, going out, cell phone use, clothing, and a prohibition against tight and short clothing. Parents provide stricter supervision of girls, with knowledge from the media and seminars influencing parenting to protect children from sexual violence. The implications of this study suggest the need for a holistic approach to child-rearing to prevent sexual violence, taking into account the local social and cultural context.

INDONESIAN: Penelitian ini bertujuan untuk memahami pola pengasuhan keluarga terhadap anak dalam menghadapi ancaman kekerasan seksual di Kota Tanjungpinang. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif, melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan masyarakat Kelurahan Melayu Kota Piring terhadap anak yang rentan kekerasan seksual dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, lingkungan, dan keluarga. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pola asuh di Kelurahan Melayu Kota Piring mencakup pengaturan ketat terhadap anak, seperti pengawasan teman, jam keluar, penggunaan ponsel, dan pakaian, serta larangan terhadap pakaian ketat dan pendek. Orang tua memberikan pengawasan lebih ketat pada anak perempuan, dengan pengetahuan dari media dan seminar yang memengaruhi pola asuh untuk melindungi anak dari kekerasan seksual. Implikasi penelitian ini menunjukkan perlunya pendekatan holistik dalam pengasuhan anak untuk mencegah kekerasan seksual, dengan memperhatikan konteks sosial dan budaya setempat.