Keabsahan Imam Shalat Perempuan bagi Jama’ah Laki-Laki: Telaah Pemikiran Fikih Perempuan Husein Muhammad
Abstract
Abstract: Islam is a normative religion that contains a system of legal rules for the benefit of man in the world and the hereafter. Jurisprudence and syariah have a very significant distinction. Jurisprudence speaks of the rule of law obtained from the process of human reason (Ijtihad) which is limited in scope of histority at a given time. In other words, that the scope of jurisprudence includes matters of a practical nature. Meanwhile, Syari'ah is a system of rules that comprehensively cover aspects of human life. Jurisprudence may change according to the circumstances of the times such as the imam in prayer, Hussein Muhammad his voice on gender became the validity of the female imam for male pilgrims, because between men and women equal and endowed with equal potential among human beings, especially in the spiritual sphere. In this study, the author used the library study method (library reasrch) by collecting data related to problems, explainingthe nature of the research used was explanatory-analysis by describing the thoughts of Hussein Muhammad. The results of the Qur'an's research with universal principles require justice, equality, freedom, togetherness, and respect for the inherent rights of human beings whoever they are, both men and women. Regarding imams in prayer according to Hussein Muhammad, women are allowed to pray in certain circumstances and when no one is fluent in religion (nor is anyone fluent in their prayer readings).
Abstrak: Islam merupakan agama samawi yang berisi tata aturan hukum untuk kemaslahatan manusia didunia dan akhirat. Fikih dan syariah memiliki sebuah perbedaan yang sangat signifikan. Fikih berbicara aturan hukum yang diperoleh dari proses nalar manusia (Ijtihad) yang terbatas ruang lingkup historitas pada masa tertentu. Dengan kata lain, bahwa ruang lingkup dari fikih meliputi hal yang bersifat praktis. Sedangkan Syari’ah adalah tata aturan yang mencakup aspek kehidupan manusia secara komprehensif. Fikih bisa saja berubah sesuai keadaan zaman seperti imam dalam shalat, Husein Muhammad Pemikaranya tentang gender menjadi keabsahan imam perempuan bagi jama’ah laki-laki, karena antara laki-laki dan perempuan sederajat dan dianugrahi potensi yang setara sesama manusia, terutama dalam bidang spiritual. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode studi pustaka (library reasrch) dengan mengumpulkan data terkait dengan permasalah, sedangkan sifat penelitian yang digunakan adalah analisis-eksplanatoris dengan menggambarkan pemikiran Husein Muhammad. Hasil penelitian Al-Qur’an dengan prinsip universal menghendaki keadilan, kesetaraan, kebebasan, kebersamaan, dan penghargaan terhadap hak-hak yang melekat pada manusia siapapun dia, baik laki-laki maupun perempuan. Mengenai imam dalam shalat menurut Husein Muhammad, perempuan dibolehkan mengimami dalam shalat dalam keadaan tertentu dan disaat orang yang tidak ada yang fasih dalam agama (maupun tidak ada yang fasih dalam bacaan sholatnya).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abedin, Ibn. Raddil Mukhtar ‘Ala Ad – Duril Mukhtar. Kairo: Darul Alamiyah., 2012.
An-Nawawi. Al-Majmu’ Syarah al-Muhadzdzab. Jakarta: Pustaka Azzam., 2009.
Ash-Syiddiqey, Muhammad Hasbi. Koleksi Koleksi Hadis Hukum, Jilid II. Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2011.
Asqolani, al-. Tahdzib At-Tahdzib, Juz VI. India: Da’irat al-Ma’arif an-Nizhamiyah., 1325.
Auda, Jasser. (2008). Membumikan Hukum Islam Melalui Maqasid Syari’ah. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Bastoni, Hepi Andi. (2009). Sejarah Para Khalifah. Bogor: Pustaka Al-Kautsar.
Buthi, Muhammad Romdhon al-. Al-Khalashah Hukmu al-Muhadits, Jilid I. Bairut: Darul al-Islamiyyah., 2002.
Djazuli, A. (2003). Fiqh Siyasah Implementasi Kemaslahatan Umat Dalam Rambu-Rambu Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Fathurahman. (1985). Ihtisar Mustahalahual-Hadits. Bandung: PT. Alma’rif.
Halaj, Muhammad bin Abdurahman. (1998). al- Tarikh Al-Kamil. Bairut: Daarul Kutub al-Ilmiah.
Husein, Muhammad. (2019). Fiqh Perempuan Refleksi Kiai Atas Tafsir Wacana Agama Dan Gender, Yogyakarta: IRCisoD,
Ilyas, Hamim. (2018). Fikih Akbar: Prinsip-Prinsip Teologis Islam Rahmatan Lil ‘Alamin. Jakarta: PT Pustaka Alvabet.
Ilyas, Hamim dkk. (2003). Perempuan Tertindas Kajian Hadis-Hadis Misoginis. Yogyakarta: Pusat Studi Wanita IAIN Sunan KaliJaga Yogyakarta.
Lopa, Baharuddin. (1999). Al-Qur’an Dan Hak Asasi Manusia. Jakarta: Dana Bakti Prima Yayasan.
Minhaji, Akh. (2016). Agama Islam Dan Ilmu: Visi Dan Tradisi Akademik PTAIN/S. Jakarta: SUKA–Press.
Muhammad, Husein. (2001). Fiqh Perempuan: Refleksi Kiai Atas Wacana Agama Dan Gender. Yogyakarta: PT. LKis Yogyakarta.
Muhsin, Amina Wadud. (1994). Wanita Di Dalam Al-Qur’an. Bandung: Penerbit Pustaka.
Munzir, Abd al-. Al-Ijma’. (1991). Cet. III. Beirut: Markaz Dirasat al-Wahidah al- ‘Arabiyah.
Nasution, Khoiruddin. “Islam Membangun Masyarakat Bilateral Dan Implikasinya Terhadap Hukum Keluarga Islam Indonesia.” Al-Mawarid Journal of Islamic Law, 17 (n.d.).
Qardhawy, Yusuf al-. (1996). Ruang Lingkup Aktivitas Muslimah. Jakarta: Pustaa al-Kautsar.
Qattan, Manna’ Khalil al-. (1976). Al-Tasyri’ Wa al-Fiqh Fi al-Islam. Kairo: Maktabah Wahibah.
Rusyd, Ibnu. (Tanpa Tahun). Bidayat Al–Mujtahid. Semarang: Toha Putra.
Selvira, P., & Utomo, P. (2021). Gender Discourses Analysis: Representasi Bias Gender Dan Pengaruhnya Pada Buku Ajar Sejarah Kebudayaan Islam Di Madrasah Ibtidai’yah. Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak, 3(2), 155-168. DOI : 10.24235/equalita.v3i2.9839
Subhan, Zaituna. (2015). Al- Qur’an Dan Perempuan Menuju Kesetaraan Gender Dalam Penafsiran. Jakarta: Kencana.
Syaltut, Mahmud. (1966). Al-Islam Aqidah Wa al-Syari’ah. Kairo: Dar al-Qalam.
Syaukani, Asy. (1973). Nail Al-Authar. Bairut: Dar al-Jil.
Yazid, Abu. (2004). Islam Akomodatif: Rekonstruksi Pemahaman Islam Sebagai Agama Universal. Yogyakart: LKiS.
Zahra, Muhammad Abu. (1958). Usul Al-Fiqh. Kairo: Dar al-Fikr al- ‘Arabi.
Zuhaili, Wahbah al-. (1996). Al–Fikih Al-Islami Wa Adilatuhu. Bairut: Dar al-Fikr.
Zuhaili, Wahbah az-. (1985). Al–Fiqh al-Islami Wa-Adilatuhu. Damaskus: dar al-Fikr.
DOI: http://dx.doi.org/10.29300/hawapsga.v4i2.4729
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Jurnal Hawa : Studi Pengarus Utamaan Gender dan Anak
Jurnal Hawa: Studi Pengarus Utamaan Gender dan Anak is Indexed by:




Disclaimer: Jurnal Hawa : Studi Pengarus Utamaan Gender dan Anak articles published by UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu have been previewed and authenticated by the Authors before publication. The Journal, Editor and the editorial board are not entitled or liable to either justify or responsible for inaccurate and misleading data if any. It is the sole responsibility of the Author concerned. Read our Plagiarism Policy and use of this site signifies your agreement to the Terms of Use.
Journal Publishing Office Location:
Pusat publikasi Ilmiah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, LPP2M Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
Address: Jl. Raden Fatah, Pagar Dewa Kota Bengkulu 38211, Bengkulu, Sumatra Indonesia. Email: hawa@mail.uinfasbengkulu.ac.id