Hermeneutika Feminis Terhadap Wacana Kesetaraan Gender: Sebuah Studi Literatur

Abstract

Abstract: This study discusses feminist hermeutics on the discourse of gender equality. Gender equality is still a hot topic of discussion. Meanwhile, Hermeneutics is a method of interpretation used by Muslim feminists to reconstruct existing and established interpretations. In fact, many problems were found, both from the historical aspect, method, and even inconsistent definitions. Seeing the problems above, it is necessary to conduct research with the aim that there is no more gap for feminists to revamp the interpretations that have been produced by previous scholars. In addition, the author will explore the problems that exist in the history, ideology and feminist method itself. Through the content analysis method, this study tries not only to elaborate on a number of products of reinterpretation of the Qur'an on the women's version of the hermeneutic model, but also to show the history of feminism ideology and the inappropriate use of hermeneutic interpretation. Islam actually came with the glory and majesty of its teachings. The concept of equality is basically difficult to find in Islamic scholarship. Islam is more familiar with the term "justice" which is contained in the verses of the Qur'an and the traditions of the Prophet. So in this paper, the author finds the use of feminist hermeneutic interpretation inaccuracies in interpreting the Qur'an and hadithAbstrak: Penelitian ini mendiskusikan Hermeutika feminis terhadap wacana kesetaraan gender. Kesetaran gender masih menjadi diskursus yang selalu hangat untuk diperbincangkan. Sedangkan Hermenutika menjadi metode tafsir yang dipakai para feminis muslim untuk merekontruksi tafsir-tafsir yang telah ada dan mapan. Padahal banyak sekali problematika yang ditemukan baik dari aspek sejarah, metode, bahkan definisi yang inkonsisten. Melihat persoalan di atas, perlu dilakukan penelitian dengan tujuan agar tidak ada lagi celah bagi para feminis untuk merombak tafsir yang telah diproduksi ulama-ulama terdahulu. Selain itu, penulis akan menggali problema yang ada di dalam sejarah, ideology dan metode feminis itu sendiri. Melalui merode analisis konten, kajian ini mencoba tidak saja untuk mengelaborasi sejumlah produk reintepretasi al-Qur’an model hermeneutika versi kaum perempuan tetapi juga menunjukkan sejarah ideologi feminisme serta ketidaktepatan penggunaan tafsir hermeneutika. Islam justru datang dengan kemulian dan keagungan ajarannya. Konsep kesetaraan pada dasarnya sulit kita temukan dalam keilmuan Islam. Islam justru lebih mengenal istilah “keadilan” yang tercantum di dalam ayat-ayat alQur’an maupun hadis-hadis Nabi. Maka dalam makalah ini, penulis menemukan ketidaktepatan penggunaan tafsir hermeneutika feminis dalam menafsirkan alQur'an maupun hadis.