Leksikon Etnomedisin dalam Pengobatan Tradisional Masyarakat Aceh: Kajian Ekolinguistik

Fajira Ulfida, Ramli Ramli, Budi Arianto

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, makna dan fungsi leksikon tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat tradisional masyarakat Aceh Barat Daya. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data di tiga lokasi berbeda di Kabupaten Aceh Barat Daya, yaitu Kecamatan Blang Pidie (wilayah timur), Kecamatan Susoh (wilayah barat), dan Kecamatan Lembah Sabil (wilayah selatan). Sumber data utama diperoleh melalui wawancara langsung dengan tabib, tokoh masyarakat dan pasien yang masih mempraktikkan pengobatan tradisional. Data penelitian ini berupa leksikon tumbuhan obat tradisional yang diperoleh langsung dari informan. Teknik pengumpulan datanya meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan instrumen berupa lembar observasi dan pedoman wawancara. Analisis data menggunakan model analisis interaktif, yaitu kondensasi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan keberagaman bentuk leksikon tumbuhan, seperti kata dasar seperti ‘arhreu’ (serai); kata ulang, seperti ‘ati-ati’ (miana); kata majemuk, seperti ‘tungkat ali’ (tongkat ali) dan leksikon yang berwujud frasa, yaitu frasa endosentris atributif, seperti ‘rayö puteh’ (kembang sepatu), dan frasa eksosentris nondirektif, ‘si jaloh’ (jaloh) dan ‘si keb-keb’ (kaposanda). Makna leksikon ini dianalisis dari sudut pandang semantik terkait makna leksikal, sementara fungsinya menunjukkan bagaimana masyarakat menggunakan dan menerapkan leksikon tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pengetahuan turun-temurun. Temuan ini menunjukkan bahwa leksikon etnomedisin memiliki relevansi lintas bidang, mulai dari linguistik dan antropologi hingga kesehatan, khususnya dalam pengembangan obat berbasis tanaman lokal. Penelitian ini turut berkontribusi pada pelestarian pengetahuan tradisional dan mendorong integrasi kearifan lokal dalam studi ilmiah modern.

Keywords


ekolinguistik, etnomedisin, leksikon, pengobatan tradisional

References


Abdusalam, A., Zhang, Y., Abudoushalamu, M., Maitusun, P., Whitney, C., Yang, X., & Fu, Y. (2020). Documenting the heritage along the Silk Road: An ethnobotanical study of medicinal teas used in Southern Xinjiang, China. Journal of Ethnopharmacology, 260, 113012. https://doi.org/10.1016/j.jep.2020.113012

Abida, F. I. N., Iye, R., & Juwariah, A. (2023). Ecological lexicon of East Java community: An ecolinguistic study. Cogent Arts & Humanities, 10(2), 2281070. https://doi.org/10.1080/23311983.2023.2281070

Baehaqie, I. (2013). Etnolinguistik Telaah Teoritis dan Praktis. Surakarta: Cakrawala Media.

Chaer, A. (2007). Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2013). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2014). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Cordero, C., & Alejandro, G. J. D. (2021). Medicinal plants used by the indigenous Ati tribe in Tobias Fornier, Antique, Philippines. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 22(2). https://doi.org/10.13057/biodiv/d220203

Djajasudarma, F. (2009). Semantik 1. Bandung: PT Reflika Aditama.

Dzhukaeva, M. A., Abueva, N. N., & Mamedova, G. B. (2024). Language as a tool of communication: How it reveals cultural reality and forms our spirit. SHS Web of Conferences, 195, 02006. https://doi.org/10.1051/shsconf/202419502006

Haugen, E. (2001). “The Ecology of Language”. Dalam Fill, A. dan Muhlhausler, P. The Ecology of Reader: Language, Ecology, and Environment. Continuum.

Hestiyana, H., Riani, R., M Taek, M., Jahdiah, J., Yayuk, R., Sariah, S., Budihastuti, E., Purnami, W., Mukhamdanah, M., & Irmayani, I. (2024). The Flora Lexicon for the Reproductive Health of the Tetun: An Ecolinguistic Perspective. International Journal of Society, Culture and Language, 12(1). https://doi.org/10.22034/ijscl.2023.2011645.3173

Isnawati, D. L. (2021). Minuman Jamu Tradisional sebagai Kearifan Lokal Masyarakat di Kerajaan Majapahit pada Abad Ke-14 Masehi. 11(2).

Ivan, I., Sudigdoadi, S., & Kartamihardja, A. H. S. (2019). Antibacterial Effect of Jatropha multifida L. Leaf Infusion towards Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa. Althea Medical Journal, 6(2), 95–99. https://doi.org/10.15850/amj.v6n2.1622

Kridalaksana, H. (2008). Kamus linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lu, Z., Chen, H., Lin, C., Ou, G., Li, J., & Xu, W. (2022). Ethnobotany of medicinal plants used by the Yao people in Gongcheng County, Guangxi, China. Journal of Ethnobiology and Ethnomedicine, 18(1). https://doi.org/10.1186/s13002-022-00544-6

Mahsun. (2017). Metode Penelitian Bahasa Edisi Ketiga (Tahapan, Strategi, Metode dan Tekniknya). Depok: Raja Grafindo Persada.

Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook. 3rd Edition. Thousand Oaks: Sage Publications.

Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Mulyono, I. (2013). Ilmu Bahasa Indonesia Morfologi Teori dan Sejumput Problematik Terapannya. Bandung: Yrama Widya.

Pateda, M. (2015). Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta. McQuail.

Rambe, M. A. E., Futri, C. L., & Rangkuti, J. A. (2023). Ethnomedicine of Medicinal Plants in Napa Subdistrict South Angkola District South Tapanuli District. 1(2), 94–101.

Ramlan, M. (2009). Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV ‘Karyono’.

Rehman, S., Choe, K., & Yoo, H. (2016). Review on a Traditional Herbal Medicine, Eurycoma longifolia Jack (Tongkat Ali): Its Traditional Uses, Chemistry, Evidence-Based Pharmacology and Toxicology. Molecules, 21(3), 331. https://doi.org/10.3390/molecules21030331

Riani, R., Hestiyana, H., Irawan, Y., Hernina, H., & Taek, M. (2023). Lexicon of Traditional Antimalarial Medicinal Plants in the Tetun Community in Belu and Malaka Regency. Proceedings of the 3rd International Conference Entitled Language, Literary, And Cultural Studies, ICON LATERALS 2022, 05–06 November 2022, Malang, Indonesia. Proceedings of the 3rd International Conference Entitled Language, Literary, And Cultural Studies, ICON LATERALS 2022, 05–06 November 2022, Malang, Indonesia, Malang, Indonesia. https://doi.org/10.4108/eai.5-11-2022.2329462

Roekhan, Pratiwi, Y., Suyitno, I., Prastio, B., Maulidina, A., & Marzuki. (2024). Ethnomedicine of the Sarolangun Malay community: An ecolinguistic study on medicinal plant and healing incantations. Cogent Arts & Humanities, 11(1), 2294586. https://doi.org/10.1080/23311983.2023.2294586

Rosidin, O., & Hilaliyah, T. (2022). Kajian Antropolinguistik Leksikon Etnomedisin Dalam Tradisi Pengobatan Tradisional Masyarakat Sunda Di Kabupaten Lebak Dan Kabupaten Pandeglang. Aksara, 34(1), 151. https://doi.org/10.29255/aksara.v34i1.695.151-166

Sanjaya, W. (2013). Penelitian Pendidikan, Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Stibbe, A. (2021). Ekolinguistik: Bahasa, Ekologi, dan Cerita-cerita yang Kita Jalani. Diterjemahkan oleh Syufi, Yafed & Warami, Hugo. Hugo: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alphabet.

Susanti, Y., Supiandi, M. I., Julung, H., Zubaidah, S., & Mahanal, S. (2023). Lexicon of medicinal plants in traditional medicine in the Dayak Tamambaloh Tribe (West Kalimantan, Indonesia): An ethnolinguistic approach. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 24(1). https://doi.org/10.13057/biodiv/d240146

suwandi, sarwiji. (2011). Semantik Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta: Media Perkasa.

Taib, R. (2014). Sintaksis. Banda Aceh: Bina Nanggroe.

Tamene, A., Mulugeta, H., Ashenafi, T., & Thygerson, S. M. (2020). Musculoskeletal Disorders and Associated Factors among Vehicle Repair Workers in Hawassa City, Southern Ethiopia. Journal of Environmental and Public Health, 2020, 1–11. https://doi.org/10.1155/2020/9472357

Tarigan, H. G. (2009). Prinsip-Prinsip Dasar Sintaksis. Bandung: Angkasa.

Yuniawan, T., Rokhman, F., Rustono, & Mardikantoro, H. B. (2023). An eco-linguistic analysis of conservation news published by mass media in Indonesia. Cogent Arts & Humanities, 10(1), 2174519. https://doi.org/10.1080/23311983.2023.2174519




DOI: http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v7i2.7700

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Fajira Ulfida, Ramli Ramli, Budi Arianto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

disastra@mail.uinfasbengkulu.ac.id

Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
Jl. Raden Fatah Kel. Pagar Dewa Kec. Selebar Kota Bengkulu, Indonesia

Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia is indexed by:


DISASTRA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini diterbitkan oleh UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu dan Disebarluaskan dengan perijinan dibawah Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0)