Faktor-Faktor Sosial dan Budaya dalam Menjaga Keseimbangan Bilingualisme pada Masyarakat Diglosia

Zulfi Pudza Ramadhan, Saifi Maizan, Ichsan Fauzi Rachman, Pensri Panich

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor-faktor sosial dan budaya dalam menjaga keseimbangan bilingualisme pada masyarakat diglosia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan pengumpulan data mendalam terhadap sejumlah sumber atau referensi yang mewakili berbagai lapisan masyarakat diglosia. Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik literatur, kemudian dilakukan analisis data menurut Milles dan Huberman dengan melakukan analisis yang bersifat terus menerus yakni pengumpulan data, reduksi kata, menyajikan data, dan penarikan simpulan. Berdasarkan data yang dimiliki, status sosial yang lebih tinggi cenderung menggunakan varietas bahasa yang lebih formal, sementara responden yang status sosialnya lebih rendah cenderung menggunakan varietas bahasa yang lebih informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor sosial, seperti status sosial, budaya, seperti identitas budaya dan faktor lingkungan yang berpengaruh dalam pemeliharaan memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan bilingualisme dalam masyarakat diglosia.

Keywords


sosial, budaya, bilingualitas, diglosia, sosiolinguistik, bahasa, varietas

References


Afriazi, R., Fauziah, A., & Rachman, I. F. (2024). Diglosia dan Bilingualisme Sebagai Fenomena Berbahasa dalam Bahasa Tutur yang Digunakan Mahasiswa di Lingkungan Kampus. Atmosfer: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Budaya, dan Sosial Humaniora, 2(2), 307-317.

Alimin, A. A., & Ramaniyar, E. (2020). Sosiolinguistik dalam Pengajaran Bahasa: Studi Kasus Pendekatan Dwi Bahasa di Sekolah Dasar Kelas Rendah. Surabaya: Putra Pabayo Perkasa.

Alwi, dkk. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2nd ed). Jakarta: Perpustakaan Badan Bahasa.

Aribowo, A., & Setiaputriq, L. F. (2020). Solidaritas Sosial Masyarakat Perbatasan Antar Provinsi (Masyarakat Bilingual) dalam Penanggulangan Masalah Sosial di Desa Langensari Kecamatan Langensari Kota Banjar Provinsi Jawa Barat. Praktik Pekerjaan Sosial dengan Kelompok dan Komunitas, 243-254.

Bahri, S. (2018). Fenomena Kedwibahasaan di Sekolah Dasar; Sebuah Kondisi dan Bentuk Kesantunan Berbahasa. Jurnal Bidang Pendidikan Dasar, 2(2), 62-72.

Chaer, Abdul. & Agustina, Leonie. (2004). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Diani, O., Sari, D. K., & Nugraha, M. A. (2022). Fenomena Bilingualisme dan Diglosia Taruna Program Studi Manajemen Transportasi Perairan Daratan Politeknik Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan Palembang. Jurnal Education and Development, 10(1), 102-108.

Ghasya D. A. V. (2017). Fenomena Kedwibahasaan Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Cirebon: Antara Harapan dan Kenyataan. Visipena, 9(1), 128-136.

Hikmah, S. N. A., & Fathrulloh, A. Fenomena Diglosia pada Santri Asrama Al-Hikmah Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi. Nuansa Indonesia, 25(2), 272-284.

Hilmi, B., Saputra, H. R., Hidayah, S. S., & Suwardana, R. T. (2023). Penggunaan Bahasa Indonesia Warga Sekitar yang Dapat Berpengaruh dalam Lingkungan Sosial dan Budaya. Simpati: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Bahasa, 1(3), 149-159.

Iryani, E. (2017). Diglosia antara Bahasa Jawa dan Sunda (Studi Kasus Masyarakat Bahasa Kecamatan Lemah Abang Kabupaten Cirebon). Jurnal Inovasi Pendidikan, 1(1), 1-7.

Kartikasari, R. D. (2019). Penggunaan Bilingualisme pada Masyarakat yang Berwirausaha. Pena literasi, 2(1), 47-54.

Khoiri, E. C. (2019). Paradigma Gejala Bilingualisme yang Berkembang di Era Globalisasi. Pena literasi, 3(1), 67-84.

Malabar, S. (2015). Sosiolinguistik. Gorontalo: Ideas Publishing.

Marnita, R. (2017). Pergeseran Bahasa dan Identitas Sosial dalam Masyarakat Minangkabau Kota: Studi Kasus di Kota Padang. Masyarakat Indonesia, 37(1), 139-163.

Nurlinda, H., Pamungkas, B. P., & Rachman, I. F. (2024). Analisis Fenomena Diglosia pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Siliwangi. Bhinneka: Jurnal Bintang Pendidikan dan Bahasa, 2(3), 198-211.

Nuryani, N., Isnaniah, S., & Eliya, I. (2014). Sosiolinguistik dalam Pengajaran Bahasa Berbasis Multikultural: Teori dan Praktik Penelitian. Bogor: In Media.

Normasunah, N. (2020). Analisis Penggunaan Bilingualisme dan Diglosia pada Tindak Tutur Sehari-hari Siswa SMPN 3 Kelumpang Tengah Kabupaten Kotabaru. Cendekia: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 8(1), 65-74.

Puspitasari, T., & Devi, A. (2019, October). Pengaruh Bahasa Ibu terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan (Vol. 1, pp. 465-470).

Putri, F. A., Bramasta, D., & Hawanti, S. (2020). Studi Literatur Tentang Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran The Power of Two di SD. Education, 6(2), 605-610.

Rachmatia, M., & Putra, K. A. (2015, August). Perluasan dan Keberlanjutan Fenomena Diglosia di Daerah Perkotaan di Provinsi Lampung. In Seminar Kebijakan Bahasa Pasca Orba: Sebuah Penguatan Identitas at Indonesia’s Institute of Science (LIPI), Jakarta, Indonesia.

Ramaniyar, E. (2014). Pemilihan Kode dalam Masyarakat Bilingual pada Masyarakat Melayu Sambas di Kota Pontianak dalam Lingkungan Pendidikan (Studi Kasus dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMK Al-Madani Pontianak, Kalimantan Barat). Jurnal Pendidikan Bahasa, 3(1), 89-102.

Saputra, V. E. (2020). Analis Fenomena Diglosia dalam Masyarakat. Jakarta: Media.

Sudiartha, I. W. (2003). Bahasa, Masyarakat, dan Kebudayaan Bali: Kajian Sosiolinguistik. Bunga Rampai Hasil Penelitian Mhasa dan Sastra, 271.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Sundari, M. (2021). Bilingualisme dalam Masyarakat Kelurahan Lipatkain Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar. (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau).

Suryaningsih, F., & Ngalim, A. (2018). Diglosia Tuturan dalam Bahasa Keseharian Masyarakat Desa Tegalsari, Karangjati, Kalijambe, Sragen dan Implementasi dalam Pembelajaran di SMA (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Sutrisno, H. (2015). Variasi Bahasa Berdasarkan Stratifikasi Sosial pada Masyarakat Loloan di Bali: Kajian Sosiolinguistik (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Wahab, L. A. (2013). Fenomena Diglosia dalam Masyarakat Keturunan Arab Empang. Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian, 8(2), 147-165.

Zenab, A.S. (2016). Kedwibahasaan Anak Sekolah Dasar dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia. Riksa Bahasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya,2(1).

Zulfitri, S. S., & Amin, T. S. (2022). Interferensi dan Integrasi Budaya dan Bahasa Daerah. Cendekia: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 8(1), 65-74.




DOI: http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v6i2.3737

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Zulfi Pudza Ramadhan, Saifi Maizan, Ichsan Fauzi Rachman, Pensri Panich

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

disastra@mail.uinfasbengkulu.ac.id

Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
Jl. Raden Fatah Kel. Pagar Dewa Kec. Selebar Kota Bengkulu, Indonesia

Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia is indexed by:


DISASTRA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini diterbitkan oleh UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu dan Disebarluaskan dengan perijinan dibawah Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0)