Historisitas dan Makna Arsitektural Masjid PITI Andre al-Hikmah dalam Menyemai Moderasi Beragama di WilayahPatikraja, Kabupaten Banyumas

Abstract

Fokus dalam penelitian ini adalah berkenaan dengan Masjid PITI Andre al-Hikmah, lebih tepatnya mengenai sejarah dan makna arsitektural serta kontribusinya dalam upaya penyebaran paham moderasi beragama di wilayah Patikraja Banyumas secara khusus, maupun Kabupaten Banyumas secara umum. Jenis penelitin yang dilaksanakan adalah penelitian lapangan dan menggunakan metode penelitian sejarah. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosial dan keagamaan. Teori yang mendukung dalam pembahasan hasil penelitian adalah Teori Challenge and Response yang dicetuskan oleh Arnold J. Toynbee yang juga merupakan pengembangan dari Teori Runtuhnya Peradaban yang dicetuskan oleh Ibn Khladun. Beberapa hasil dari penelitian ini diantaranya adalah sejarah pembangunan Masjid PITI Andree al-Hikmah memiliki hubungan yang erat dengan komunitas Etnis Tionghoa yang berada di wilayah Banyumas, khususnya yang kemudian menjadi penganut agama Islam. Beberapa proses pembangunan maupun ciri arsitektural masjid memiliki makna kental yaitu adanya pembauran unsur bangunan lokal Jawa dengan beberapa ciri bangunan Tionghoa. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan di dalamnya juga menjadi bukti adanya pembauran antara masyarakat Etnis Tionghoa Banyumas dengan masyarakat lokal.

The focus in this research is the PITI Andre al-Hikmah Mosque, more precisely on the history and architectural meaning and its contribution to efforts to spread the notion of religious moderation in the Banyumas Patikraja area in particular, as well as Banyumas Regency in general. The type of research carried out is field research and uses historical research methods. The approach used is a social and religious approach. The theory that supports the discussion of research results is the Challenge and Response Theory initiated by Arnold J. Toynbee which is also a development of the Theory of the Collapse of Civilizations initiated by Ibn Khladun. Some of the results of this research include the history of the construction of the PITI Andree al-Hikmah Mosque which has a close relationship with the Chinese Ethnic community in the Banyumas area, especially those who later became adherents of Islam. Some of the construction processes and architectural characteristics of the mosque have a strong meaning, namely the mixing of local Javanese building elements with some of the characteristics of Chinese buildings. Some of the activities carried out in it are also evidence of assimilation between the Banyumas Chinese Ethnic community and the local community.