Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Media Inovatif

Abstract

In the experience of the learning and teaching process in the classroom, activeness and interest in learning are the main things in learning, because they are related to student understanding and learning outcomes. But in reality, many students seem not so interested in being involved and less actively following the learning process. Therefore, this paper aims to see, record and test whether the use of innovative media can increase students' movement and interest in the learning process so that it is believed to further develop student learning outcomes in elementary schools, especially in Islamic Religious Education. In this study, the author used quantitative and qualitative research methods where data collection only came from the results of student freetests and postes but also taken from observations and interviews with students. Based on the results of the study, it was found that the culmination rate was 30%. While cycle II showed fulfillment consequences of 86% (26 students). This shows a 56% increase in culmination side effects in cycle II. Scientists suggest that future exploration cultivates test results by utilizing different media and testing them differently.

Dalam pengalaman proses belajar dan mengajar di kelas, keaktifan dan minat belajar merupakan hal yang utama dalam pembelajaran, karena berkaitan dengan pemahaman dan hasil belajar siswa. Namun pada kenyataannya , banyak siswa yang tampak tidak begitu berminat terlibat dan kurang aktif mengikuti proses pembelajaran. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk melihat, mencatat dan menguji apakah pemanfaatan media inovatif dapat meningkatkan gerak dan minat siswa terhadap proses pembelajaran sehingga dipercaya dapat lebih mengembangkan hasil belajar siswa di sekolah dasar, khususnya pada Pendidikan Agama Islam. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dimana pengumpulan data bukab hanya berasal dari hasil freetest dan postes siswa tapi juga diambil dari hasil observasi dan wawancara terhadap siswa. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat kulminasi sebesar 30%. Sedangkan siklus II menunjukkan konsekuensi pemenuhan sebesar 86% (26 siswa). Hal ini menunjukkan peningkatan efek samping kulminasi sebesar 56% pada siklus II. Ilmuwan menyarankan agar eksplorasi di masa depan memupuk hasil ujian dengan memanfaatkan

media yang berbeda dan mengujinya berbeda.