Landasan Epistemologis dan Ontologis dalam Filsafat Hukum: Relevansi bagi Hukum Keluarga Islam

Muhammad Rif'an Nasharuddin, Surya Sukti, Mustar Mustar

Abstract


Artikel ini membahas landasan epistemologis dan ontologis dalam filsafat hukum, serta relevansinya terhadap hukum keluarga Islam di Indonesia. Epistemologi hukum Islam berakar pada wahyu Ilahi namun berkembang melalui akal dan ijtihad, sedangkan ontologi hukum Islam memandang hukum sebagai eksistensi nilai-nilai ilahiyah dalam kehidupan sosial. Dengan mengintegrasikan kedua pendekatan ini, hukum keluarga Islam dapat direformulasi secara kontekstual tanpa kehilangan esensinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif melalui studi pustaka terhadap karya-karya tokoh dan akademisi Islam. Hasilnya menunjukkan bahwa pendekatan filsafati mampu memberikan kerangka konseptual dan normatif dalam membangun hukum keluarga Islam yang adil, relevan, dan responsif terhadap dinamika sosial. Epistemologi hukum keluarga Islam berakar pada wahyu sebagai sumber utama, namun melibatkan akal, ijtihad, ijma’, dan qiyas dalam proses penalaran hukumnya. Sementara itu, ontologi hukum menunjukkan bahwa hukum keluarga Islam bukan sekadar kumpulan aturan legalistik, melainkan representasi dari nilai-nilai ketuhanan dan moralitas sosial. Hukum hadir sebagai instrumen untuk mencapai tujuan syariah (maqasid al-shari’ah).


Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Aburaera, S. (2015). Filsafat hukum: Teori dan praktik (pp. 18–20). UMI Press.

Anshori, A. G. (2006). Filsafat hukum: Sejarah, aliran dan pemaknaan (pp. 3–5, 8–9, 13, 16, 50). UGM Press.

Auda, J. (2008). Maqasid al-shariah as philosophy of Islamic law (pp. 27, 33–37, 45–47). IIIT.

Dosen UIN Palangkaraya. (2023). Kontekstualisasi hukum keluarga di Kalimantan. Al-Adalah, 18(2).

Dosen-dosen UIN Palangkaraya. (2023). Relevansi pendekatan filsafat hukum dalam pembangunan hukum keluarga Islam di Kalimantan Tengah. Al-Adalah: Jurnal Hukum dan Politik Islam, 18(2).

Farid. (1997). Otoritas wahyu dan kreativitas akal dalam penetapan hukum Islam. Jurnal Filsafat, 28, 120–125.

Farkhani, A., & Tim. (2018). Filsafat hukum (pp. 97, 119, 120–125, 158). Kafilah Publishing.

Helmi, M. (2020). Paradigma Guba dan Lincoln dalam studi hukum Islam. Jurnal Hukum Islam, 18(1).

Kelsen, H. (1967). Pure theory of law (pp. 1–20). University of California Press.

Komnas Perempuan. (2023). Catatan tahunan kekerasan terhadap perempuan 2023.

Putusan PA No. 302/Pdt.G/2021/PA.Plg.

Qazwini, A., & Tim. (2020). Hukum keluarga Islam dalam refleksi & aksi (p. 55). IAIN Palangka Raya.

Rahardjo, S. (2009). Ilmu hukum progresif (pp. 45, 55, 60). Kompas.

Sinaulan, R. L. (2021). Buku ajar filsafat hukum (pp. 9, 11–15, 17, 83). Zahir Publishing.

Suwarlan, S., & Tim. (2023). Filsafat ilmu (pp. 71–73, 80, 84). Eureka Media Aksara.

Wadud, A. (1999). Qur’an and woman (p. 55). Oxford University Press.

Yusuf al-Qaradawi. (1995). Fiqh al-awlawiyat. Al-Risalah.




DOI: http://dx.doi.org/10.29300/mtq.v9i1.7884

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexing by :

   

 

     

 

Creative Commons License
Jurnal Manthiq ini diterbitkan oleh UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu dan Disebarluaskan dengan perijinan dibawah Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License..

__________________________________________________

MANTHIQ: JURNAL FILSAFAT AGAMA DAN PEMIKIRAN ISLAM
UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu
Jl. Raden Fatah, Pagar Dewa Kota Bengkulu 38211
Bengkulu, Sumatra Indonesia (0853-8130-5810)