Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur

Ami Kurnia Melinsi, Lidia Lestari, Olyvia Chairunnisa Dzikra, Revandi Hadikusuma

Abstract


Insecure dapat diartikan sebagai rasa tidak aman atau rasa takut akan terjadinya sesuatu yang di mana hal ini dipicu dengan rasa ketidakpuasan bahkan tidak yakin akan sebuah kapasitas yang terdapat pada diri sendiri. Maka dari itu hal ini akan menjadi sebuah problematika pada diri seseorang, yang di mana akan mengganggu kehidupan seseorang. Beberapa tahun belakangan ini, banyak fenomena Insecure yang muncul pada beberapa individu, tidak terkecuali anak remaja maupun orang dewasa, sehingga seseorang lebih suka berpikir negatif terhadap dirinya sendiri dan menyebabkan dirinya kehilangan rasa percaya diri karena ada sesuatu yang membuat dirinya terancam dan Insecure. Oleh karena itu, perlu adanya penanganan terhadap individu yang memiliki tingkat insecurity yang tinggi, agar seseorang dapat lebih percaya diri dalam mengembangkan potensi dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat seseorang yang Insecure menjadi lebih bersyukur. Fokus utama dari penelitian ini terdiri dari faktor Insecure, dampak Insecure, dan cara mengatasi Insecure agar lebih bersyukur.

Full Text:

PDF

References


Akmal, & Masyhuri. (2018). Konsef Syukur (Gratefulnes) (Kajian Empiris Makna Syukur bagi Guru Pon-Pes Daarunnahdhah Thawalib Bangkinang Seberang Kampar, Riau). Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, 7(2), 4-6.

Ardiansyah, Sarinah, Susilawati, & Juanda. (2022). Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud. Jurnal Kependidikan, 7(1), 27-28.

Claria, D. A., & Sariani, N. K. (2020). Metode Komunikasi Persuasif untuk Meningkatkan Motivasi Berwira Usaha Masyarakat di Desa Kesiman Kartalangu pada Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Linguistic Community Service, 1(1), 3-5.

Hakim, A. R. (2021). Insecure dalam Ilmu Psikologi Ditinjau dari Perspektif Al-Qur'an. Insecure, Psychology, perspective, al-Qur'an, 10-17.

Khoirunnisa, R. A., & Rahmawati, U. (2023). Insecure in Qur'anic perspective. The Ushuluddin Intertational Student Conference, 1(1), 26-28.

Mahfud, C. (2014). Tafsir Kontekstual Konsef Syukur dalam Al-Qur'an. The Fower Of Syukur, 9(2), 379-381.

Muhammad, M. (2016). Pengaruh Motivasi dalam Pembelajaran. Jurnal Lantanida, 4(2), 88-91.

Pipit, N., Rantri, M. D., & Mellani, A. (2023). Strategi untuk Mengatasi Rasa Insecure Pada Siswa Kelas 10 PPLG. Jurnal Informasi Pengabdian Masyarakat, 1(3), 195.

Priyanti, S. Y., Mardi, & Fauzi, A. (2021). Analisis Kecemasan Akademis Melalui Self Efficacy dan Dukungan Sosial pada Siswa SMK Jurusan Akuntansi. Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(3), 4-8.

Putri, S. A. (2022). Peran Al-Qur'an dalam Mengatasi Rasa Insecure. 10-20.

Qatrunnada, J. I., Firdaus, S., Karnila, S. D., & Romli, U. (2022). Fenomena Insecurity di Kalangan Remaja dan Hubungannya dengan Pemahaman Aqidah Islam. Jurnal Pendidikan Islam, 5(2), 144-145.

Ria, N., Lianasari, D., & Kurniati, A. (2023). Coqnitive Behavior Therapy Teknik Thought Stopping untuk Mengurangi Insecure. Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan, 7(1), 4-7.

Trinurmi, S. (2014). engaruh Sugesti dalam Pencapaian Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam, 1(1), 25-30.

Wardiyansyah, J. A. (2022). Pengaruh Insecure Terhadap Interaksi Sosial Pada Santri Babun Najah. Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 1(1), 16-19.




DOI: http://dx.doi.org/10.29300/istisyfa.v2i3.2446

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 ISTISYFA