Hubungan Antara Toxic parents Terhadap Kondisi Kesehatan Mental Remaja

Kholifah Ganda Putri

Abstract


Perilaku Toxic parents sering terjadi pada mahasiswa di Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Kota Bengkulu terutama pada Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam. Toxic parents adalah orang tua yang memiliki perilaku tidak menghargai, memperlakukan anak-anaknya dengan baik, melenyapkan kesehatan psikologis anak-anak, dan mempengaruhi karakter anak-anak. Toxic parents merupakan tingkah laku orang tua yang selalu mengekang dan secara verbal dan nonverbal menyakiti anak, secara tidak langsung orang tua akan membuat jarak dengan anak menjadi tidak harmonis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adakah hubungan Toxic parents terhadap kondisi kesehatan mental remaja di Universitas Islam Negeri Fatmawati Kota Bengkulu. Metode penelitian ini menggunakan korelasional dengan pengambilan sampel berjumlah 155 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya korelasi sebesar 0,655 dengan menunjukkan bahwa adanya hubungan positif yang signifikan antara kesehatan mental terhadap peilaku Toxic parents yang cukup kuat dengan nilai R square 0,429 atau 42,9 % kesehatan mental dapat sumbangsih terhadap memberikan peningkatan perilaku Toxic parents.

Full Text:

PDF

References


Ayun, Q. (2017). Pola Asuh Orang Tua dan Metode Pengasuhan dalam Membentuk Kepribadian Anak. IAIN Salatiga, 5(1), 103-121.

Bungin, B. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi Ekonomi dan Kebijakan Publik Serta Sosial Lainnya. Jakarta: 2005.

Chairunnisa, S. R. (2021). Pengaruh Toxic Parenting Terhadap Perilaku Emosional Anak Usia Dini di Kecamatan Pondok Aren. Palembang: 2022.

Fuad, I. (2016, Juni). Menjaga Kesehatan Mental Perspektif Al-qur'an dan Hadits. An-nafs: Kajian dan Penelitian Psikologi, 1(1), 31-50.

Haniza, N. (2019). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perkembangan Pola Pikir, Kepribadian dan Kesehatan Mental Manusia. Fakultas Ilmu Komunikasi, 21.

Liputan6.com. (2018, September Sabtu). Kami Dituntut Sukses oleh Orangtua dengan Cara Tidak Bahagia. Retrieved Oktober Senin, 2022, from Liputan6.com: https://m.liputan6.com/health/read/3631177/kami-dituntut-sukses-oleh-orangtua-dengan-cara-tidak-bahagia

Prihatini, Z. (2022, Juni Senin). WHO: Hampir 1 Miliar Orang di Dunia Alami Gangguan Kesehatan Mental. Retrieved Oktober Senin, 2022, from KOMPAS.com: https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/20/193000823/who--hampir-1-miliar-orang-di-dunia-alami-gangguan-kesehatan-mental

Rianti, & Dahlan, A. (2022, April). Karakteristik Toxic Parenting Anak dalam Keluarga. Pendidikan dan Pembelajaran, 1(2), 190-196.

Rufaida, S. A., Wardani, E. Y., & Panjaitan, R. U. (2021, Februari). Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Masalah Kesehatan Jiwa Pada Remaja. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 4(1), 1.

Saskara, I. P., & Ulio. (2020, Oktober). Peran Komunikasi Keluarga dalam Mengatasi "Toxic parents" Bagi Kesehatan Mental Anak. Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 125-134.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif R&D. Bandung: 2018.

Ulfadhilah, K. (2021, Juni). The Effect Of Toxic parents On Character In Childhood In Tkit Al-Umm. Islamic Early Childhood Education, 6(1), 28-36.

Virdhani, M. H. (2021, September 15). Toxic Parenting: Orang Tua Salah Asuh, Sering Pukuli Anak Secara Fisik. Retrieved Oktober 3, 2022, from JawaPos.com: https://www.jawapos.com/lifestyle/15/09/2021/toxic-parenting-orang-tua-salah-asuh-sering-pukuli-anak-secara-fisik/




DOI: http://dx.doi.org/10.29300/istisyfa.v1i2.2416

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 ISTISYFA