Pengaruh Kurikulum Matematika Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis: Perbandingan Indonesia dan Korea Selatan

Santika Lya Diah Pramesti; Iwan Junaedi; Mulyono Mulyono

doi:10.29300/equation.v7i2.6250

Pengaruh Kurikulum Matematika Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis: Perbandingan Indonesia dan Korea Selatan

Santika Lya Diah Pramesti, Iwan Junaedi, Mulyono Mulyono

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kurikulum matematika terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dengan melakukan perbandingan antara Indonesia dan Korea Selatan. Kurikulum matematika di kedua negara menunjukkan pendekatan yang berbeda dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Korea Selatan dikenal dengan sistem pendidikan yang berfokus pada pemecahan masalah dan logika matematika, sementara Indonesia masih berusaha menyeimbangkan antara pendekatan berbasis hafalan dan pendekatan berbasis masalah. Penelitian ini menggunakan metode komparatif dengan mengkaji literatur dokumen kurikulum Korea Selatan dan dokumen kurikulum Indonesia serta hasil penelitian terkait dari jurnal bereputasi. Hasilnya menunjukkan bahwa kurikulum matematika Korea Selatan lebih efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dibandingkan dengan Indonesia, meskipun Indonesia mulai mengadopsi beberapa pendekatan yang diterapkan di Korea Selatan. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk pengembangan kurikulum di Indonesia agar lebih mendukung kemampuan berpikir kritis siswa.

Keywords

Kurikulum Matematika, Berpikir Kritis, Indonesia, Korea Selatan, Perbandingan Kurikulum

Full Text:

PDF

References

Fischer, A., & Spiker, J. (2021). Developing Critical Thinking in Education: A Framework for Active Learning. Journal of Learning Strategies, 45(1), 12-19.

Gravemeijer, K. (2019). Realistic Mathematics Education: Past, Present, and Future. Journal of Mathematics Education, 20(1), 1-10. https://doi.org/https://doi.org/10.1007/s10649-019-09913-1

Kemendikbud. (2024). Kurikulum Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah. Permendikbud Ristek Nomor 12 Tahun 2024, 1–26.

Kurniawati, A., et al. (2021). Enhancing Critical Thinking Through Teams Games Tournament: A Case Study in Indonesian Middle Schools. Education Sciences, 11(6), 245-256. https://doi.org/https://doi.org/10.3390/educsci11060245

Lee, K., & Son, J. (2021). Teacher Professional Development in Mathematics Education: Lessons from South Korea. Asian Education Review, 29(2), 189-205. https://doi.org/https://doi.org/10.1177/1365480220979187

Ministry of Education. (2022). The National Framework for the Elementary and Secondary Curriculum.

Miri, B., David, B.-C., & Uri, Z. (2007). Purposely Teaching for the Promotion of Higher-order Thinking Skills: A Case of Critical Thinking. Research in Science Education, 37(4), 353–369. https://doi.org/10.1007/s11165-006-9029-2

Mulyadi, R., & Puspitasari, W. (2021). Cooperative Learning Model with RME Approach to Improve Critical Thinking Skills in Mathematics. Journal of Mathematics Education, 12(3), 334-342.

Nurfadillah, R., et al. (2023). Realistic Mathematics Education: A Solution for Critical Thinking Improvement in Junior High School Students. Mathematics Learning Journal, 14(2), 189-202.

OECD. (2023). PISA 2022 Results (Volume I). https://doi.org/https://doi.org/https://doi.org/10.1787/53f23881-en

Park, J., Kim, Y., Park, J., Jeong, J. S., & Park, Y. S. (2016). Korean science teachers’ perceptions and actual usage of educational theories/teaching strategies in their teaching. Journal of Baltic Science Education, 15(4), 411–423. https://doi.org/10.33225/jbse/16.15.411

Piaget, J. (1977). The Development of Thought: Equilibration of Cognitive Structures. New York: Viking Press.

Sihombing, A. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematika. Jurnal Ilmu Pendidikan, 23(4), 200-211. https://doi.org/https://doi.org/10.17977/jip.v23i4.1239

Slavin, R. E. (2020). Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. Journal of Educational Research, 28(1), 30-47.

Son, J. (2020). Problem-Solving Approaches in Mathematics Education: A Case Study of South Korea. International Journal of Educational Research, 39(3), 145-162. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ijer.2020.101145

Suningsih, A., Budayasa, I. K., & Ismail. (2024). Critical thinking of masculine students with impulsive cognitive style in solving geometry problems. Perspektivy Nauki i Obrazovania, 71(5), 290–304. https://doi.org/10.32744/pse.2024.5.17

Suryadi, B., & Santoso, H. (2019). The Impact of Conventional Learning Models on Students’ Problem-Solving Abilities. Indonesian Journal of Educational Studies, 10(2), 150-165. https://doi.org/https://doi.org/10.17509/ijes.v10i2.2134

Yuliwinarti, E. M., Muhimmah, H. A., Istiqfaroh, N., Dasar, P., Universitas, F. I. P., & Surabaya, N. (2024). 1, 2,3. 09.

Yusuf, A. R., & Anwar, R. (2021). Implementasi RME dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 12(1), 64-77. https://doi.org/https://doi.org/10.17509/jpm.v12i1.2127

Zulkifli, H., & Hamid, F. (2020). Kurikulum 2013 dan Tantangan Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 8(2), 95-110.

DOI: http://dx.doi.org/10.29300/equation.v7i2.6250