SILSILAH DAN CORAK TAREKAT SYATARIYAH BENGKULU

Ahmad Abas Dkk

Abstract


Masuknya Islam ke Bengkulu mengenai dari mana asalnya, siapa penyebarnya dan kapan masuknya, dapat diklasifikasikan menjadi beberapa teori, yaitu pertama teori Aceh, kedua teori Palembang, teori Minangkabau dan teori Banten. Dari daerah Minangkabau menjadi asalnya tarekat naqsyabandiyah dan syatariyyah. Tarekat syatariyyah melalui jalur Syekh Burhanudin Ulakan muridnya Syekh ‘Abd al-Rauf Singkili. Tarekat syattariyah Bengkulu dibawa dari Minangkabau dan perkembanganya terlihat dari jumlah jamaah tarekat dan amalan-amalan syattariah di masjid-masjid tua. Keberadaan tarekat ini dapat ditelusuri dari jamaah dan pimpinannya yang ada di Kota Bengkulu. Jalur masuknya Tarekat Syatariyah yang ada di Kota Bengkulu melalui Tuangku Yasrul Faqih dan jalur kedua melalui H. Ali Amran Tuangku Bagindo Marajolela. Ajaran yang terkait paham wahdatul wujud tidak ada di Bengkulu yang ada adalah paham wahdatul syuhud. Motif dan pengaruh dalam bertarekat adalah untuk meningkatkan amal ibadah, menumbuhkan kebersamaan dan membangkitkan solidaritas sosial.


Keywords


Eksistensi, Tarekat Syattariyah, Kota Bengkulu.

Full Text:

PDF

References


Johns, A.H. “Sufsm as a Category in Indonesian Literature and History”, JSEAH, 2, 1961. hlm. 10-23. Azyumardi Azra. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII: Melacak Akar-Akar Pembaruan Pemikiran Islam di Indonesia, Prenada Media, Jakarta, 2013, hlm. 14-16.

Muhsin Jamil, Tarekat dan Dinamika Sosial Politik (Tafsir Sosial Sufi Nusantara), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005, h.110. Sri Mulyani, hlm. 26-253

Ahmad Abas Musofa. Sejarah Islam di Bengkulu abad ke XX M dalam jurnal Tsaqofah & Tarikh Vol. 1 No. 2, Juli-Desember 2016. Bengkulu: IAIN Bengkulu, hlm. 115-121.

Sri Mulyati, dkk. Mengenal dan Memahami Tarekat-tarekat Muktabarah di Indonesia, Prenada Media, Jakarta, 2004, hlm. 26-253.

Masjid-masjid tersebut ialah Masjid Syuhada di Dusun Besar, Masjid Taqwa di Jembatan Kecil, Masjid al-Muhtadiin di Jl Padang Jati, Masjid Babussalam di KM 8 dan Masjid al-Jihad Rawa Makmur.

Wawancara dengan Yasrul tahun 2017

Wawancara dengan Ali Amran tahun 2017. Ali Amran belajar tarekat di Sungai Janiah Negeri 7, Kecamatan 5 Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman.

Syamsul Bahri, Tarekat Abd. al-Rauf Singkel dalam Tanbih al-Masyi, Hayfa Press, Padang, 2012, hlm. 41-42.

Wawancara dengan Yasrul tahun 2017

Wawancara dengan Ali Amran tahun 2017

Wawancara dengan Ali Amran tahun 2017

Wawancara dengan Ali Amran tahun 2017. Syekh Abdullah Asyi Aceh, Syifaul Qulub, 1225H/1810M.

Wawancara dengan Ali Amran tahun 2017

Syamsul Bahri Khatib, Tarekat Abd. al-Rauf Singkel dalam Tanbih al-Masyi, hlm. 77.

Syamsul Bahri Khatib, Tarekat Abd. al-Rauf Singkel dalam Tanbih al-Masyi, hlm. 78.

Oman Fathurahman, Tanbih al-Masyi (Menyoal Wahdatul Wujud: Kasus Abdurrauf Singkel di Aceh Abad 17), hlm 115.

Wawancara dengan Sulaiman tahun 2017.

Wawancara dengan M Dasir tahun 2017




DOI: http://dx.doi.org/10.29300/jpkth.v7i2.1599

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 EL-AFKAR : Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis



Indexing by :
 

Indonesia One SearchGoogle ScholarGarudaROAD: the Directory of Open Access scholarly Resources

 

 
Creative Commons License
El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis published by IAIN Bengkulu and disseminated through lisencing below Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License 

_________________________________________________

El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis
Institut Agama Islam Negeri Bengkulu
Raden Fatah Street, District of Pagar Dewa, Bengkulu City, 38211
Bengkulu, Sumatra, Indonesia