Makna dan Mitos Pernikahan Adat Jawa pada Prosesi Temu manten di Desa Tambakasri: Kajian Semiotika
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan makna konotasi pada prosesi temu manten, 2) mendeskripsikan makna denotasi pada prosesi temu manten, 3) mendeskripsikan mitos (pesan) pada prosesi temu manten. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan semiotika Roland Barthes. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada sembilan prosesi yang harus dilakukan pengantin jawa pada prosesi temu manten. Makna denotasinya misalkan pada salah satu prosesi seperti pada prosesi balangan ganthal yaitu prosesi saat mempalai pria dan wanita saling melempar daun sirih. Makna konotasinya mengandung makna bahwa pengantin wanita maupun pria harus bisa saling bekerja sama dalam kehidupan berumah tangga. Tradisi temu manten pada masyarakat Jawa memiliki banyak pesan, secara garis besar pesan yang terkandung adalah pesan-pesan yang baik dan doa baik untuk sang mempelai agar senantiasa dapat hidup rukun dan bahagia selamanya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akhsan, Elfin Fauzia. (2022). Kajian Nilai-Nilai Budaya Dalam Prosesi Temu manten Adat Jawa di Kabupaten Kediri. Universitas Negeri Surabaya. 11 (1). 12-23.
Alex Sobur. (2003). Semiotika Komunikasi, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Ambarwati, A.P,A., & Mustika, I.L. (2018). Pernikahan Adat Jawa Sebagai Salah Satu Kekuatan Budaya Indonesia. In Proding Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia (SENASBASA), 2(2).
Aziz, Thoriqul. (2021). Makna Filosofis Uborampe dan Prosesi Temu manten di Jawa. Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf. 7 (2). 155-171.
Asrofah. (2014). Semiotik Mitos Roland Barthes Dalam Analisis Iklan Media Massa. FPBS UPGRIS. 2(1). 2-13.
Barthes, Roland. (1985). L’Aventure Semioloque, Paris: Editions du Seuil.
Barthes, Roland. (2010). Membedah Mitos-Mitos Budaya Massa. Yogyakarta; Jalasutra (295).
Danesi, Marcel. (2012) Pesan Tanda dan Makna; Buku Teks Dasar Mengenai Semiotik dan Teori Komunikasi. Diterjemahkan; Evi Setyarini dan Lusi Lian Piantari. Yogyakarta; Jalasutra 16 (17).
Geertz & Abangan, (1981). Abangan, Santri, Priyayi dalam Kebudayaan Jawa. Semarang: Pustaka Jaya.
Gill, P., Stewart, K., Treausre, E., & Chadwick, B. (2008). Metode Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif: Wawancara dan Kelompok Fokus. Jurnal British Dental. 204 (6). 192.
Kartono. (2006). Perilaku Manusia. Jakarta: Balai Pustaka.
Koentjiningrat. (1984). Kebudayaan Jawa. Jakarta. Balai Pustaka
Koentjaraningrat. (1994). Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Mariasuasi Dhavamony, Fenomenology Agama. (1995) Yogjakarta: Kanisius 180-183.
Nurhayati, Sri, dkk. (2022). Analisis Semiotika Terhadap Prosesi Pernikahan Adat Jawa “Temu manten” di Dolok Ilir Kecamatan Dolok Batu Nanggar. Jurnal Profesional. 9 (1). 187-192.
Roland Barthes, Mitologi, (2004), New York, Penerjemah Nurhadi A. Shihabul Millah, PT Kreasi Wacana, 14(161).
Rosidah, Aini. (2020). Makna Filosofis Kembar Mayang dalam Ritual Pernikahan Adat Jawa di Desa Kungkai Baru Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma. Jurnal Manthiq. 4 (2). 106-110.
Rusmana, D. (2014). Filsafat Semiotika: Paradigma, Teori, dan Metode Interpretasi Tanda dari Semiotika Struktural Hingga Dekontruksi Praltis. Bandung: Pustaka Setia.
Sari, Rosita. (2018). Religuitas Tata Cara Temu manten Dalam Upacara Perkawaninan Adat Jawa di Kabupaten Kediri. Universitas Nusantara PGRI Kediri.2 (6). 2-10.
Soraya, Alda. (2020). Analisis Makna Pada Prosesi Pernikahan Adat Jawa “Temu manten” di Samarinda: Kajian Semiotika. Jember University Press. 1 (1). 548-555.
Subandi, Agus. (2020). Nilai Spiritual Tradisi Temu manten Adat Jawa Dalam Perspektif Masyarakat Buddhis. STBAN Raden Wijaya. Page 43.
Sujarwa. (1998). Manusia Dan Fenomena Budaya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Suprayitno, E., & Rois, (2021). Representasi Falsafah Jawa Dalam “Cerita Rakyat Terjadinya Terowongan Air Mange”. Ponorogo. STKIP PGRI Ponorogo.
Thomas Wijaya Bratawidjaja, (2006) Upacara Perkawinan Adat Jawa. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan (4)
Tulaka, (2009) Undang-Undang Perkawinan. Yogyakarta: New Merah Putih (12).
Wibowo, Seto. (2013). Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media,
DOI: http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v6i1.3306
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Yusi Elsa Vrianti, Anita Kurnia Rachman

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
disastra@mail.uinfasbengkulu.ac.id
Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
Jl. Raden Fatah Kel. Pagar Dewa Kec. Selebar Kota Bengkulu, Indonesia
Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia is indexed by:






DISASTRA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini diterbitkan oleh UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu dan Disebarluaskan dengan perijinan dibawah Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0)