Semiotika Pantun Minang pada Masyarakat Minangkabau Kota Bengkulu

Dina Putri Juni Astuti

Abstract


Semiotika sebagai salah satu metode analisis penelitian mengkaji tentang tanda, sangat menarik untuk di analisis pada sastra lisan berupa pantun. Penggunaan metode ini bertujuan untuk mendeskripsikananalisis teks semiotika pantun Minang pada masyarakat Minnagkabau Kota bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotik. Sumber data penelitian ini adalah masyarakat Minang yang menggunakan pantun Minang dengan data penelitian adalah teks pantun Minang berjumlah 32 Pantun yang diperoleh dari kegiatan formal dan nonformal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Tanda Ikon lebih sering digunakan pada diksi kata benda dengan penempatannya berada di baris pertama dan kedua pantun Minang. Sedangkan tanda indeks ditandai dengan semua aktifitas kehidupan yang mana pada pantun Minang seringkali muncul di baris kedua atau ketiga pantun Minang. Serta tanda simbol memiliki makna tersurat dan tersirat di dalam pantun yang letaknya sering kali berada di isi pantun, atau pada baris ketiga dan keempat pantun Minang. Dengan demikian, semiotika pada pantun Minang terdapat disetiap unsur permainan kata pada diksi pantun Minang Masyarakat Minangkabau Kota Bengkulu.

Keywords


semiotika, pantun minang, masyarakat minangkabau, kota bengkulu.

Full Text:

PDF

References


Amir, M.S. 2001. Adat Minangkabau Pola dan Tujuan Hidup Orang Minang. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.

Burhan, Bungin. 2010. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Djamaris, Edwar. 2002. Pengatar Sastra Rakyat Minangkabau. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Eliya, I. (2018). (The function of Speech Code Choice in Religious Discussion: A Case Study on the Speeches of K. Jalabahasa, 14(1), 1–19. Retrieved from. http://jurnal.balaibahasajateng.id/index.php/jalabahasa/article/view/145

Endraswara, Suardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: MedPress.

Fang, Liaw Yock. 1993. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik. Jakarta: Erlangga.

Hakimy, Idrus. 1997. Pengangan Penghulu, Bundo Kanduang, dan Pidato Alua Pasambahasan Ada., Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hakimy, Idrus. 1997. Pokok-pokok Pengetahuan Adat Alam Minangkabau. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hakimy, Idrus. 1997. Rangkaian Mustika Adat Basandi Syarak di Minangkabau. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hoed, H. Benny. 2011. Semiotik dan Dinamika Sosial budaya. Jakarta: Komunitas Bambu.

Sobur, Alex. 2001. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sobur, Alex. 2006. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Soenaryo, Andi. 2010. Pantun dan Puisi. Jakarta: Kartika.

Yogi, Rivai, A. 1980. Sastra Minang. Jakarta: Mutiara.

Zaimar, Okke K.S. 2008. Semiotik dan Penerapannya dalam Karya Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Zoest, Aart van. 1991. Fiksi dan Nonfiksi dalam Kajian Semiotik. Jakarta: Intermasa.




DOI: http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v2i1.3122

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Dina Putri Juni Astuti

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

disastra@mail.uinfasbengkulu.ac.id

Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
Jl. Raden Fatah Kel. Pagar Dewa Kec. Selebar Kota Bengkulu, Indonesia

Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia is indexed by:


DISASTRA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini diterbitkan oleh UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu dan Disebarluaskan dengan perijinan dibawah Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0)