Kewenangan Panitia Pengawas Pemilihan ‎Umum Dalam ‎Mengawasi Pemilihan Leigislatif ‎Perspektif Fiqh Siyasah ‎

Tapriijiya Jiya

Abstract


Penelitian ini menjelaskan Kewenangan Panitia Pengawas Pemilihan Umum dalam ‎mengawasi ‎pemilihan legislatif belum efektif. Berdasarkan UU ‎No 7 Tahun 2017, Panwaslu memiliki ‎sejumlah kewenangan yang meliputi penerimaan laporan, ‎pemeriksaan pelanggaran administrasi Pemilu, pelanggaran ‎politik uang, penyelesaian sengketa proses Pemilu, serta pengawasan ‎terhadap netralitas aparatur sipil negara, TNI, dan Polri. Namun, ‎pelaksanaan kewenangan tersebut belum ‎berjalan dengan maksimal, yang mengindikasikan adanya kendala dalam ‎efektivitas pengawasan. Faktor-faktor yang mempengaruhi ‎ketidakefektifan ini meliputi keterbatasan sumber daya, kurangnya ‎koordinasi antara instansi terkait, dan minimnya partisipasi masyarakat ‎dalam pelaporan pelanggaran. Oleh karena itu, untuk meningkatkan ‎efektivitas pengawasan, perlu ada peningkatan kapasitas Panwaslu, serta ‎dukungan yang lebih baik dari berbagai pihak dalam mendukung ‎kelancaran tugas pengawasan Pemilu. Dalam perspektif Fiqh Siyasah, kewenangan Panwaslu dapat dipahami sebagai bagian dari implementasi amar ma’rūf nahi munkar, di mana peran lembaga pengawas ini bertujuan untuk menjaga kemaslahatan umat.  


Keywords


Kewenangan: Panwaslu: Perspektif Fiqih Siyasah

Full Text:

PDF

References


Juirdi, Faijluirraihmain, Huikuim Taitai Negairai Indonesiai Jaikairtai: Prenaidaimediai Grouip, 2019‎

Lili Romli,.Demokraisi Pilkaidai, Jaikairtai: LIPI. 2007‎

Suihairizail, Pilkaidai Reguilaisi, Dinaimikai, dain Konsep Mendaitaing Jaikairtai. PT. Raijai Graifindo Persaidai. 2016‎

Miriaim Buidiairjo. Daisair-Daisair Ilmui Politik. (PT Graimediai Puistaikai Utaimai. Jaikairtai 2018)‎

Mirriaim Buidrjo.” Ilmui Politik”.( Jaikairtai: Graimediai Puistaikai.2008)‎

Zuilkifri Suilaiemain, “Demokrairi Untuik Indonesiaiz: Pemikirain Politik Buing Haittai”, Jaikairtai: Kompais, 2020‎

Ahmaid Naidir. Pilkaidai Laingsuing dain Maisai Depain Demokraisi di Indonesiai. Averroes Press. Mailaing. 2015‎

Topo Saintos, Huikuim dain Proses Demokraisi. Kemitraiain. Jaikairtai: 2017‎

Nuiraini, R. A.. "Aspek Huikuim Pengaiwaisain Pemilui di Indonesiai: Perspektif Kewenaingain dain Kode Etik". ‎

Bainduing: Alfaibetai, 2020‎

Topo Saintoso dain Didik Suipriyainto, Mengaiwaisi Pemilui Mengaiwail Demokraisi, (Jaikairtai, PT RaijaiGraifindo ‎

Persaidai, 2016) ‎

Nuir Hidaiyait Sairdini, Restoraisi Penyelenggairaiain Pemilui di Indonesiai, Yogyaikairtai, Faijair Mediai Press,‎

Peraituirain Dewain Kehormaitain Penyelenggairai Pemilui (DKPP) Nomor 3 Taihuin 2017 tentaing Kode Etik ‎

Penyelenggairai Pemilui. Jaikairtai: DKPP, 2017‎

Undaing-Undaing Repuiblik Indonesiai Nomor 7 Taihuin 2017 tentaing Pemilihain Umuim. Jaikairtai: ‎

Sekretairiait Negairai, 2017.‎

Muihaimmaid Iqbail, Fiqh Siyaisaih Konstektuiailisaisi Doktrin Politik Islaim, Jaikairtai: Prenaidaimediai Grouip, 2014 ‎

Muinjair Ibnui Syairif dain Khaimaimi Zaidai, “Fiqih Siyaisaih Doktrin dain Pemikirain Politik Islaim” Jaikairtai: ‎

PT.Gelorai Aksairai Praitaimai Erlainggai:2018‎

Thomais Power dain Eve Wairbuiton.“ Demokraisi di Indonesiai”. Jaikairtai: Graimediai.2019‎

Dedy Muilyainai, Metodologi Penelitiain Kuiailitaitif Pairaidigmai Bairui Ilmui Komuinikaisi dain Ilmui Sosiail ‎

Laiinnyai) Bainduing: Remaijai Rosdaikairyai, 2016‎

Abduilkaidir Muihaimmaid, "Huikuim dain Penelitiain Huikuim"Bainduing: Citrai Adityai Baikti, 2018‎




DOI: http://dx.doi.org/10.29300/.v1i1.7345

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.