Mashadirul Ahkam : As-Sunnah sebagai Sumber Hukum Islam Relevansi dan Implementasinya dalam Kehidupan Kontemporer
Abstract
Abstract: Hadith is something that was narrated from the Prophet sallallaahu'alaihi wasallam after his prophethood. Meanwhile, the meaning of sunnah is more comprehensive and more general. Because the sunnah also includes the life journey of the Prophet sallallaahu 'alaihi wasallam before his prophethood and after his prophethood. After explaining the meaning of hadith, we can see that in general there are hadith in the form of actions, words, or agreements or determinations. The hadith structure includes sanad and matan. Sanad is a chain of speakers/narrators (transmitters) of hadith. Matan is the editor of the hadith. The position and function of Hadith is as the second source of Islamic law, as a reinforcement and confirmation of the law, as an explanation or detail of verses of the Al-Qur'an which are still general in nature, establishing laws not contained in the Al-Qur'an. Relationship between the Qur'an and Sunnah. Judging from the existing law, the relationship between As-Sunnah and the Al-Qur-an, as a reinforcement of the laws that already exist in the Al-Qur-an, interpreters or details of things that are mentioned in mujmal in the Al-Qur-an, is a part of mujmal Al-Qur-an, Bayan Tafsiri, Bayan Taqriri, Bayan Taudhihi.
Keywords: As-Sunnah, Sources of Islamic Law, Life, Contemporary
Abstrak: Hadits adalah sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi shallallaahu‘alaihi wasallam setelah kenabiannya. Sedangkan sunnah pengertiannya lebih menyeluruh dan lebih umum. Karena sunnah juga mencakup perjalanan hidup Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam sebelum kenabiannya dan setelah kenabiannya. Setelah diuraikannya pengertian hadits, maka kita dapat mengetahui bahwa secara umum hadits itu ada yang berupa perbuatan, perkataan, maupun persetujuan atau penetapan. Struktur hadis yang meliputi sanad dan matan. Sanad ialah rantai penutur/rawi (periwayat) hadits. Matan ialah redaksi dari hadits. Kedudukan dan fungsi Hadis yaitu sebagai sumber hukum Islam yang kedua, sebagai penguat dan pengukuh hukum, sebagai penjelas atau perincian terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang masih bersifat umum, menetapkan hukum-hukum tidak terdapat dalam Al-Qur’an. Hubungan Al-Qur’an dan Sunnah. Ditinjau dari hukum yang ada maka hubungan As-Sunnah dengan Al-Qur-an, sebagai penguat hukum yang sudah ada di dalam Al-Qur-an, penafsir atau pemerinci hal-hal yang disebut secara mujmal dalam Al-Qur-an, bayan dari mujmal Al-Qur-an, Bayan Tafsiri, Bayan Taqriri, Bayan Taudhihi.
Kata kunci : As-Sunnah, Sumber Hukum Islam, Kehidupan, Kontemporer
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Daftar Pustaka
Abdul Majid Khan, Ulumul Hadis, Amzah, Jakarta, 2013, cet-II
Ali Mustafa Yaqub, Kritik Hadis., Pustaka Firdaus, Jakarta. Cet-V,2008.
Al-insan, Jurnal Kajian Islam, Hadits Nabi; otentisitas dan upaya destruksinya.
Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh Jilid , Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 1997.
M. M. Azami, Menguji Keaslian Hadis-hadis Hukum; sanggahan atas : The origins
of Muhammadan Jurisprudence Joseph Schacht, Pustaka Firdaus, Jakarta, cet-I, 2004.
Selviyanti Kaawoan, Memahami ushul fiqhi, Sultan Amai Press IAIN Sultan Amai, Gorontalo, 2015.
Shalahuddin, Teori Naskah Mahmoud Muhammad Taha dan Sumbangsihnya bagi pembaruan hukum Islam di Dunia Modern. Al-Mazahib, Volume 3, Nomer 2, Desember 2015.
Zufran Raman, Kajian Sunnah Nabi SAW Sebagai SumberHukum Islam, Pedoman Ilmu Jaya, Cet- Ke-1, Jakarta, 1995.
DOI: http://dx.doi.org/10.29300/qys.v9i2.6781
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Qiyas : Jurnal Hukum Islam dan Peradilan
qiyas@mail.uinfasbengkulu.ac.id
Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
Jl. Raden Fatah Kec. Selebar Kel. Pagar Dewa Kota Bengkulu
(0853-8130-5810)
Indexing by :
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.