FENOMENA CALON TUNGGAL DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH PERSPEKTIF DEMOKRASI DAN SIYASAH DUSTURIYAH

Yopa Puspitasari

Abstract


Abstrak : Penelitian ini mengkaji tentang fenomena calon tunggal dalam pemilihan kepala daerah (PILKADA) perspektif demokrasi dan siyasah dusturiyah. Dengan rumusan masalah bagaimana unsur demokrasi dalam pemilihan umum di Indonesia terhadap pemilihan kepala daerah dengan calon tunggal?, dan bagaimana pandangan siyasah dusuriyah terhadap pemilihan kepala daerah dengan calon tunggal?. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif, dengan pendekatan kasus (case approach) dan pendekatan perundang-undangan (statue approach) serta pendekatan yang lainya yang berhubugan dengan judul dan rumusan masalah penelitian. Hasil dari kedua rumusan masalah diatas adalah, secara demokrasi pemilihan kepala daerah dengan calon tunggal tetap bertentangan dengan unsur dari demokrasi, namun jika pemilihan kepala daerah dilakukan dengan calon tunggal akan mengurangi kualitas dari demokrasi. karena, semangat demokrasi secara harfiah mengharapkan alternative pemimpin itu sebanyak-banyaknya. Selain itu, dalam fiqih siyasah dusturiyah tidak ditemukan secara jelas tentang metode pemilihan kepala daerah dengan calon tunggal. Namun, secara substansional pemilihan kepala daerah dapat dilakukan dengan calon tunggal apabila calon kepala daerah tersebut memenuhi kualifikasi yang sudah ditentukan. Kata Kunci: Pemilihan Kepala Daerah, Calon Tunggal, Demokrasi, Siyasah Dusturiyah Abstract: This study examines the phenomenon of a single candidate in the regional head election (PILKADA) from the perspective of democracy and siyasa dusturiyah. With the formulation of the problem, how is the element of democracy in the general election in Indonesia towards the election of regional heads with a single candidate? The type of research used is normative juridical research, with a case approach and a statutory approach as well as other approaches related to the title and formulation of the research problem. The results of the two problem formulations above are that democratically, regional head elections with a single candidate are still contrary to elements of democracy, but if regional head elections are conducted with a single candidate, it will reduce the quality of democracy. because, the spirit of democracy literally expects as many alternative leaders as possible. In addition, in the fiqh of siyasa dusturiyah, it is not clear that the method of selecting regional heads with a single candidate is found. However, substantially the regional head election can be carried out with a single candidate if the regional head candidate meets the predetermined qualifications. Keywords: Regional head election, Single Candidate, Democracy, Siyasah Duturiyah

Keywords


Pemilihan Kepala Daerah, Calon Tunggal, Demokrasi, Siyasah Dusturiyah

Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Azyumardi Azra, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Mas yarakat Madani, Jakarta:

Prenada , Media, 2005.

Ali Akhbar Abib Mas Rabbani Lubis, Ilmu Hukum Dalam Simpul Siyasah Dusturiyah,

Yogyakarta: Semesta Aksara, 2019.

Didik Sukriono, “Menggagas Sistem Pemilpihan Umum di Indonesia”, dalam jurnal

Konstitusi, vol II No.1, Juni 2009.

Eef Syaifullah Fatah, Masalah dan Prospek Demokrasi di Indonesia, Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Hendra Nurtjahtjo, Filsafat Demokrasi,Jakarta: PT.Bumi Aksara 2006.

Imam Al Mawardi, Al Ahkamus As Sulthaniyyah, cet. II, Jakarta, Darul Falah, 2006.

Josep A. Shumpeter, Capitalisme,Socialisme And Democracy, New York : Routledge,

QS. As-Sajadah Ayat (24)

Johny Ibrahim, Teori dan Metodelogi Penelitian Hukum Normatif, Malang : Bayumedia

Publishing, 2008.

Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta ;Prima Grafika, 2013.

Muhammad Iqbal, Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam, Jakarta: Kencana, 2014.

Muhhammad Iqbal, Fiqh Siyasah: Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam, Jakarta: Gaya

Media Persada, 2001.

Pulungan, Suyuthi, M.A. Prof. J, Fikih Siyasah; Ajaran, Sejarah dan Pemikiran,

Yogyakarta: Ombak. 2014.

Philippe Schumitter, penerj. Supeli, Karlina, Mujani, Saiful, The Long Road To Democrac,

Jakarta : Habibie Center, 2004.

Ramlan Surbakti, Sistem pemilu dan tatanan politik demokrasi, dalam ramlan surbakti,

dkk (Ed.), Perekayasaan Sistem Pemilu untuk Pembangunan tata politik

demokratis, Jakarta: Kemitraan, 2008.

Suryo Sakti Hadiwijoyo, Negara, Demokrasi Dan Civil Society, Yogyakarta : Graha Ilmu

Suyuthi Pulungan, Fiqh Siyasah, Hukum Tata Negara Islam, Jakarta:, Rajawali, 1997.

UU Nomor 10 Tahun 2016 Pasal 54C.

Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan: Panduan Kuliah di Perguruan

Tinggi, Jakarta : Bumi Aksara, 2014




DOI: http://dx.doi.org/10.29300/qys.v6i2.2987

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Qiyas : Jurnal Hukum Islam dan Peradilan
qiyas@mail.uinfasbengkulu.ac.id

Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
Jl. Raden Fatah Kec. Selebar Kel. Pagar Dewa Kota Bengkulu
(0853-8130-5810)

Indexing by :

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.