HISTORISITAS DAN NORMATIVITAS HUBUNGAN ANTARA AGAMA

Ismail Ismail

Abstract


Abstrak: Historisitas dan Normativitas Hubungan Antara Agama. Ada pendapat yang mengatakan bahwa semua agama itu sama. Meskipun pendapat itu dilontarkan oleh sebagian kecil pendapat masyarakat yang ada di sekitar kita. Dikatakan sama, karena tujuan-tujuan agama itu sama yaitu mendorong manusia untuk melakukan perbuatan baik serta menghindari perbuatan yang jahat, serta selalu membangun hubungan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Hanya saja cara yang digunakan oleh tiap-tiap agama dalam mendekati Tuhan berbeda-beda. Misalnya, umat Islam pada hari Jum’at pergi ke Masjid, orang Kristen pada hari Ahad pergi ke Gereja, orang Yahudi ke Sinagog, sedangkan orang Hindu atau Budha memuja disuatu Candi atau di tempat yang sunyi untuk melakukan meditasi.


Keywords


Kata Kunci: Historisitas, Normativitas, Hubungan, Agama.

Full Text:

PDF

References


Amin Abdullah, Dalam Pengantar Metodologi Studi Agama, (Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar, 2000), hlm. 1.

Ibid, hlm. 2.

Ibid, hlm. 4.

Ibid, hlm. 7.

Ibid, hlm. 9.

Ibid, hlm. 10.

Mircea Eliade, Kronologi Studi Agama-Agama Sebagai Cabang Ilmu, dalam Metodologi Studi Agama, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000), hlm. 61.

Ibid, hlm. 62.

Ibid, hlm. 64.

Ibid, hlm. 65-66.

Mercia Aliade, Ibid, hlm. 69-70.

Q.S. Al-Baqoroh: ayat 62.

Q.S Al-Baqarah- 100.

Q.S Al-Maidah-48

Primavesi, A., From Apocalypse to Genesis: Ecology, Feminism and Christianity, (Tunbridge Wells: Burn and Oates, 1991), hlm.37

Edward B. Taylor, From Primitive Culture: Reseaches in the Development of Mythology, Philosophy, dalam Certer J., Understanding Religious Sacrifice: A Reader (New York & London: Continous, 2003), hlm. 14-34.

Frederick Copleston, History of Philosophy, Vol. I ( London: Burn Oates & Wasbourne LTD, 1959), hlm. 1.

Djam’annuri, Agama Kita Perspektif Sejarah Agama-Agama (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2000), hlm. 11-12.

Huston Smith, Agama-Agama Manusia, (Jakarta:Yayasan Obor, 1999), hlm. Xii.

Komarudin Hidayat, Tragedi Raja Midas, Moralitas Agama dan Krisis Modernisme, (Jakarta: Paramadina, 1998), hlm. 180.

Hasim, Toleransi dan Kemerdekaan Beragama dalam Islam Sebgai Dasar menuju Dialog dan Kerukunan Antarumat Beragama, (Surabaya: Bina Ilmu), h. 23-25.

Q.S al-Maidah ayat 3.

Ibid.

Q., S. al-Maidah/ 5:3

Q., S. Ali Imran/ 3: 85

Di Indonesia pandangan ini secar kuat dianut oleh Nurcholis Madjid. Dalam Budhy Munawar-Rahman, Islam Pluralis Wacana Kesetaraan Kaum Beriman, (Jakarta: Penerbit Paramadina, 2001), h. 48.

Sekretariat Jenderal Depag RI, Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Kehidupan Beragama, Seri E, (Jakarta: DEPAG, 1998), hlm. 6-10

Proyek Pembinaan Kerukunan Hidup Beragama, Masalah Kerukunan Hidup Di Indonesia,(Jakarta: DEPAG RI, 1980), hlm. 3

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat, tahun 2012. Perenial diartikan dapat hidup beberapa tahun secara terus menerus, hlm. 1054.

Djam’annuri, (editor), Agama Kita Perspektif Sejarah Agama-Agama,(Yogyakarta: Kurnia Kalam, 2000), hlm. 1.

Nurcholis Madjid, Islam Agama Peradaban (Jakarta: Paramadina, 1995), hlm. 174.

Djam’annuri (editor), hlm. 4.

Departemen Agama, Al-Qur’an dan Tarjamah, Al-An’am ayat: 76-79.

Komarudin Hidayat, Op.cit. hlm.68.

Loc.cit.

Komarudin Hidayat dan Muhammad Wahyuni Nafis, Agama Masa Depan Perspektif Filsafat Perenial., hlm. 25.

Bali Post, 2003.




DOI: http://dx.doi.org/10.29300/ttjksi.v2i2.712

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 TSAQOFAH & TARIKH

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Index By: