Kebijakan Muawiyah bin Abu Sufyan dalam Memperkuat Armada Maritim (661-680 M)

Abstract

This article aims to analyze the policy of Muawiyah bin Abu Sufyan in strengthening the naval fleet during his reign from 661 to 680 CE. The central issue addressed is how Muawiyah’s military policies contributed to the stability and expansion of the Islamic caliphate amidst the threat from the Byzantine Empire, which dominated the Mediterranean Sea. To address this issue, the study employs a historical methodology with a qualitative descriptive approach, relying on primary and secondary sources, including works by classical historians. The research findings indicate that Muawiyah implemented various strategies, including the development of port infrastructure, the recruitment of Byzantine architects and technicians, and the training of Arab sailors. These policies not only strengthened coastal defenses but also facilitated effective counterattacks against enemies. Furthermore, the established naval fleet served as a tool for expanding Islamic influence and maintaining political stability domestically. The conclusion of this study emphasizes that Muawiyah’s policy in strengthening the naval fleet had long-term impacts on the social, political, and economic structure of the Islamic world. The innovations and strategies employed by Muawiyah not only expanded the caliphate’s territories but also created a solid foundation for the continuity of the Umayyad Dynasty.

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan Muawiyah bin Abu Sufyan dalam memperkuat armada maritim selama masa pemerintahannya dari tahun 661 hingga 680 M. Inti masalah yang diangkat adalah bagaimana kebijakan militer Muawiyah berkontribusi terhadap stabilitas dan ekspansi kekhalifahan Islam di tengah ancaman dari Kekaisaran Bizantium yang dominan di Laut Mediterania. Untuk menyelesaikan masalah ini, penelitian ini menggunakan metodologi historis dengan pendekatan deskriptif kualitatif, mengandalkan sumber-sumber primer dan sekunder, termasuk karya-karya sejarawan klasik. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Muawiyah mengimplementasikan berbagai strategi, termasuk pembangunan infrastruktur pelabuhan, perekrutan arsitek dan teknisi Bizantium, serta pelatihan pelaut Arab. Kebijakan ini tidak hanya memperkuat pertahanan pesisir, tetapi juga memungkinkan pelaksanaan serangan balasan yang efektif terhadap musuh. Selain itu, armada maritim yang dibangun berfungsi sebagai alat untuk memperluas pengaruh Islam dan menjaga stabilitas politik di dalam negeri. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa kebijakan Muawiyah dalam memperkuat armada maritim memiliki dampak jangka panjang terhadap struktur sosial, politik, dan ekonomi di dunia Islam. Inovasi dan strategi yang diterapkan oleh Muawiyah tidak hanya memperluas wilayah kekhalifahan, tetapi juga menciptakan fondasi yang kuat bagi keberlanjutan Dinasti Umayyah.