Urgensi Pelestarian Aksara Pegon sebagai Bentuk Peninggalan Budaya Sunan Ampel

Munawir Munawir, Muqouwi Matul Adilah, Refi Mariska Anggraini

Abstract


Walisongo is known for the figures who spread Islam in Indonesia, especially on the island of Java, with a variety of unique ways of conveying their da'wah. One of them is Sunan Ampel whose real name is Sayid Ali Rahmatullah, he has a unique way of spreading Islam through writing the Pegon script. The writing does have a connection with the history of the development of Islam in Indonesia, especially the Pegon script under Sunan Ampel in Java. Where the pegon script was widely used by scholars in the past in making a work. Pegon script is able to protect these works from change. This Pegon script does have its own uniqueness because the form of writing is like Arabic writing, but actually the rules deviate from Arabic and Javanese. Through the spread of Islam by Sunan Ampel on the island of Java, finally the Pegon script was very popular in various circles, even as a form of acculturation of Islamic culture with Java. At present, the preservation of the Pegon script is mostly taught by pesantren through the yellow book. Whereas the preservation of pegon as an Islamic culture should not only be the task of the Islamic boarding school. Therefore, this study relates to the importance of preserving the Pegon script, as a form of preserving Islamic culture in Indonesia which has become a historical symbol of the entry of Islam on the island of Java.

 

Walisongo dikenal dengan para tokoh yang menyebarkan agama islam di Indonesia terutama di pulau jawa dengan beragam cara yang unik dalam menyampaikan dakwahnya. Salah satunya yakni Sunan Ampel yang memiliki nama asli Sayid Ali Rahmatullah, beliau memiliki cara yang unik dalam menyebarkan islam melalui tulisan aksara pegon. Tulisan memang memiliki keterkaitan dengan sejarah perkembangan islam di Indonesia, khususnya aksara pegon yang dibawah oleh Sunan Ampel di tanah Jawa. Dimana aksara pegon banyak digunakan oleh ulama pada masa dahulu dalam membuat sebuah karya. Aksara pegon mampu membuat karya-karya tersebut terjaga dari perubahan. Aksara pegon ini memang memiliki keunikan tersendiri sebab bentuk tulisannya seperti tulisan Arab namun sebenarnya kaidahnya menyimpang dari bahasa Arab dan juga bahasa jawa. Melalui penyebaran agama islam oleh Sunan Ampel di pulau Jawa akhirnya aksara pegon sangat populer di berbagai kalangan bahkan sebagai wujud dari akulturasi budaya islam dengan Jawa. Pada masa sekarang, pelestarian aksara pegon kebanyakan diajarkan oleh pesantren melalui kitab kuning. Padahal seharusnya pelestarian pegon sebagai budaya islam bukan hanya tugas dari pondok pesantren saja. Oleh karena itu, penelitian ini berkaitan dengan pentingnya melestarikan aksara pegon, sebagai wujud pelestarian budaya islam di Indonesia yang menjadi simbol sejarah masuknya islam di pulau Jawa.

 


Keywords


Pegon script, Sunan Ampel, cultural preservation, Walisongo, Islamic history

Full Text:

PDF

References


Abdullah, Muhammad. 2018. “Jejak Islamisasi Jawa Oleh KH Soleh Darat (Studi Kasus Naskah Kitab Syarah Al-Hikam).” Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra 13, no. 3: 418. https://doi.org/10.14710/nusa.13.3.4 18-430.

Elmubarok, Zaim, Darul Qutni. 2020. “Bahasa Arab Pegon Sebagai Tradisi Pemahaman Agama Islam Di Pesisir Jawa.” Lisanul’ Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching 9, no. 1: 61–73.

Hamiyatun, Nur. 2019. “Peranan Sunan Ampel Dalam Dakwah Islam Dan Pembentukan Masyarakat Muslim Nusantara Di Ampeldenta.” DAKWATUNA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi Islam 5, no. 1.

Hidayani, Fika. 2020. “Paleografi Aksara Pegon.” Jurnal Tamaddun : Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan Islam 8, no. 2. https://doi.org/10.24235/tamaddun. v8i2.7241.

Iswanto, Juni, dan Asichul In’am. 2021. “Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Pegon bagi Guru dan Santri Di TPQ dan Madin Baiturrohman Sugihan Duren Sawahan Nganjuk.” JANAKA: Jurnal Pengabdian Masyarakat 3, no. 2.

Maskurun, Ida, and Muhammad Al Faruq. 2020. “Aran Literasi Baca Tulis Pegon Pada Santri Baru Di Pondok Pesantren Putri Al-Ma’ruf Juranguluh Mojo Kediri.” JPMD: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Desa 1, no. 2.

Moh Saepudin, Dindin. 2021. “Jejak-Jejak Pesan Toleransi Beragama Dalam Petikan Ayat Al-Qur’an Katut Adab Padikana Karya Haji Hasan

Mustopa.” Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir 8461. Muslimah, and Lailatul Maskhuroh. 2016.

“Kontribusi Sunan Ampel (Raden Rahmat) Dalam Pendidikan Islam” 1, no. 1.

Pudjiastuti, Titik. 2009. “Tulisan Pegon Wujud Identitas Islam-Jawa.” Suhuf 2, no. 2: 271–84. https://doi.org/10.22548/shf.v2i2.92 .

Rohman, Muhammad Abdul, Nurul Izati, and Amir Khosim. 2022. “Eksistensi Aksara Pegon : Media Penyebaran Ilmu Agama Di Demak Kota Wali Dengan Pendekatan Mix Method.” Asyafina Journal: Jurnal Akademi Pesantren 1, no. 1.

Rohman, Muhammad Fathor, Dewi Mar’atus Sholikhah, Lailul Mufidah, Ahmad Arif Satria, and Agung Maulana. 2022. “Pendampingan Kemampuan Menulis Pegon Bagi Santri Madrasah Diniah Takmiliyah Awwaliyah Nurussalam Kelas 1 Dan 2 Di Pondok Pesantren Sunan Drajat 9 Kowang Semanding Tuban.” SANTRI: Journal of Student Engagement 1, no. 1.

Rosyid, Moh. 2019. “Gerakan Pegon Era Kolonial Hingga Era Digital: Studi Kasus Di Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum Ngembalrejo Kudus.” AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam 6, no. 1: 67. https://doi.org/10.24252/auladuna. v6i1a8.2019.

Suhailid. 2020. Sejarah Kebudayaan Islam MI Kelas VI. Jakarta: Direktorat KSKK Madrasah.

Sulistiono, Budi, and Muhammad Hum. 2014. “Wali Songo Dalam Pentas Sejarah Nusantara” 1, no. 1.

Wasil, and Bahrur Rosi. n.d. “Strategi Dakwah Sunan Ampel Dalam Menyebarkan Islam Di Tanah Jawa.” FATWA: Jurnal Managemen Dakwah.




DOI: http://dx.doi.org/10.29300/ttjksi.v8i1.3862

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Index By: