MASJID SEBAGAI PUSAT PERLAWANAN TERHADAP KOLONIALISME BELANDA (STUDI KASUS: MASJID KERAMAT PULAU TENGAH KERINCI)

Jamal Mirdad

Abstract


Semenjak kedatangan Islam ke Kerinci, masjid sudah memiliki posisi penting, ia tidak hanya sebagai tempat ibadah saja, melainkan mempunyai multifungsi yang digunakan oleh para ulama dan umat Islam di Kerinci. Pada Awal Abad ke-20 merupakan puncak dari Kolonialisme Belanda di Indonesia, hampir disetiap penjuru wilayah Indonesia dijajah oleh Belanda termasuk wilayah Kerinci, untuk merespon kedatangan Belanda tersebut, ulama dan masyarakat Kerinci di sekitar Pulau Tengah menjadikan Masjid Keramat sebagai pusat perlawanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research dengan pendekatan metode penelitian  sejarah, dengan ditemukan bahwa Masjid Keramat adalah pranata terpenting bagi masyarakat Kerinci, sehingga Masjid Keramat dijadikan pusat perlawanan yang berupa: tempat musyawarah, benteng pertahanan, tempat pembekalan para lasykar dan pembekalan ilmu agama.

Keywords


Masjid, Perlawanan, Masyarakat Kerinci, Kolonialisme.

Full Text:

PDF

References


Abidin, Mas’oed, Surau Kito, (Padang: PPIM. 2004).

Aken, A. Ph. van, Catatan Mengenai Afdeling Kurinci, dalam Biro Ensiklopaedi, Laporan Biro untuk Urusan Pemerintahan Dari Daerah Sebarang Lautan, Terbitan VIII, 1915.

Anthony Reid, Perjuangan Rakyat “Revolusi dan Hancurnya Kerajaan di Sumatera”, ( Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1987)

Aqib Suminto, politik Islam Hindia Belanda, (Jakarta: LP3ES, 1985)

Boland, B.J. Pergumulan Islam di Indonesia, (Jakarta: Grafiti Press, 1985).

Bruinessen, Martin van, Tarekat Naqsabandiyah di Indonesia, (Bandung: Mizan, 1992)

Dasiba, et all, Sejarah Perjuangan Rakyat Kerinci Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia 1945-1949, (Sungai Penuh: Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, 2004)

Fatah, Rohadi Abdul, Manajemen Pemberdayaan Masjid, (Jakarta: Kencana Emas Publishing Hause, 2010).

Gelora Kota Sungai Penuh, Radar Kerinci JPNN Group. (Sungai Penuh), Rabu 3 Agustus 2011)

Madjid, M. Dien, “Lika Liku Perjuangan Depati Parbo Menghadapi Kolonialisme Belanda di Alam Kerinci”, Makalah, di Presentasikan pada acara Seminar: Pahlawan Depati Parbo Dalam Menghadapi Kolonialisme Belanda, Kamis, 8 November 2012 di Kabupaten Kerinci.

Madjid, Nurcholis, Kaki Langit Peradaban Islam, (Jakarta: Paramadina, cet, 2, 2009), h. 34

Sidi Gazalba, Mesjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, cet. VI. 1994)

Michael Adas, (pent) M. Tohir Effendi, Ratu Adil “Tokoh dan Gerakan Milinarian Menentang Kolonialisme Eropa”, (Jakarta: Rajawali, 1988)

Muslim, Amaludin. Masjid Agung Bandung: Pelestarian dan Pemanfaatannya. ( Jurnal Sejarah: Jurusan Sejarah dan Peradaban IsLam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung, vol 1, no 2 edisi Juli-Desember. 2011).

Menuju Ikon Kebudayaan Dunia, Tribun Jambi (Kerinci), Minggu 19 Juni 2011,

Suminto, Aqib, Politik Islam Hindia Belanda” Het Kantoor voor Inlandsche zaken, (Jakarta: LP3ES, 1985)

Ramli, Tahar, “ Perlawanan Rakjat Kerinctji Menentang Imperialisme Belanda 1902-1906”, Skripsi Pada Djurusan Sekjadarah Fakultas Keguruan Pengetahuan Sosial Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Padang, 1970.

......., Jembatan Merah “Perlawanan Rakyat Pulau Tengah Menentang Belanda pada Masa Agresi II 1949”, Laporan Penelitian pada Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS IKIP Padang, 2000

As-Sadlan, Shalih bin Ghanim. Mesjid dan Pengaruhnya dalam Dunia Pendidikan. Pent. Muhammad Khairuddin. Islamhause. Com. 2009.

Tamara, M. Nasir (ed), Agama dan Dialog Antar Peradaban, (Jakarta: Paramadina, 1996)

Tholen, H.J. Van Der, De Expeditie naar Korintji in 1902-1903: Imperialisme of Ethische Politiek,

Tim Penelitian Sejarah dan Budaya Kerinci, Depati Parbo, (Sungai Penuh: Pemerintah Daerah Kerinci, 1972)

Watson, Mr. Concrad Williyam (pent), Universitas Kebangsaan Malaysia, 30 April 1975 Surat langsung dari Snouck Hurgronje Kepada Gubernur N-I. Dipetik dari Ambtelijke Advieger Van C. Snouck Hurgronje 1889-1936, Uitgegaven Door E. Gobes er C. Adriaanse, Jilid III ‘s Gravenhage 1965.

Yunus, Yulizal, Surau dan Modernisasi Pendidikan di Masa Hindia Belanda, “At-Tarbiyah”, Volume 1, No, 2, Juli 2010,

Zakaria, Iskandar, “Tambo Sakti Alam Kerinci III”, 1985, h. 91-92. (Belum Diterbutkan)

Wawancara

Abdurrahman, ulama di Pulau Tengah, di rumahnya Pulau Tengah, wawancara langsung, 8 November 2012

Agussalim (76 tahun), Ulama di Hiang, Wawancara langsung di rumahnya Hiang, 13 dan 14 Mei 2013

H. Hasri Nawi (67 tahun), kaum adat, wawancara langsung dirumahnya Jujun, 15 Mei 2013

Tahar Ramli, “Sejarawan Kerinci”, wawancara langsung, di rumahnya Pulau Tengah 8 November 2012

Zainuddin (73 tahun), kaum adat Pulau Tengah, wawancara langsung di rumahnya Pulau Tengah, 14 Mei 2013




DOI: http://dx.doi.org/10.29300/ttjksi.v4i1.2203

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Index By: