AKAL DAN WAHYU DALAM PEMIKIRAN M. QURAISH SHIHAB
Abstract
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1994), cet. VI, h. 14
http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad Quraish Shihab
M. Quraish Shihab, Membumikan, op. cit, h. i
Persoalan yang ditanyakan masyarakat kepada M. Quraish Shihab masalah bagaiman hukumnya puasa tapi tidak sholat, M. Quraish shihab menanggapi bahwa antara kewajiban melakukan ibadah sholat dan kewajiban ibadah puasa mempunyai bobot tersendiri dari masing-masing bentuk ibadah. Jika seseorang melaksanakan ibadah puasa tetapitidak melaksanakan sholat…. Lebih lanjutnya lihat , M, Quraish Shihab, M. Quraish Shihab menjawab 1001 Soal Keislaman Yang Patut Anda Ketahui, (Jakarta: Lentera Hati, 2008), cet. I, h. 170
Harun nasution, Akal dan wahyu dalam Islam, (Jakarta:UI Press, 1986), h. 5
M. Mahmud Yunus, Kamus Bahasa Arab-Indonesia, h. 375
Syahrin Harahap, Ensiklopedi Aqidah Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2003), h. 34
Harun Nasution, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Djembatan, 1993), h. 103
Sirajuddin Zar, Teologi Islam, Aliran Dan Ajarannya, (Padang:IAIN Press, 2003), h. 97 Lihat juga Muhammad ‘Abdullah asy Syarqawi, Sufisme dan akal, (Bandung, Pustaka Hidayah, 2003), h. 115. Salah seorang tokoh filsafat yaitu al farabi mengistilahkan akal dengan al ‘aqal al ‘amali (akal praktis dan al quwwah al mufakkirah al mudabbirah (potensi berpikir dan merenung), akal dalam diri manusia dapat bertambah dan berkembang dalam diri manusia sesuai dengan perjalanan waktu. Dengan akal manusia mampu mempertimbangkan hal-hal yang baik dan menyingkirkan hal yang buruk.
Kata ËÙÑ terdapat 30 ayat lebih diantaranya: Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit tidak mempunyai retak-retak sedikitpun. (QS. Qaf [50]: 6-7); Kata ÊÏ ÈÑ yaitu: Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci. (QS. Muhammad [47]:24); Kata ÊÝßÑ Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia, Sesungguhnya yang pada demikian itu benar-benar terdapat tanda Kebesaran Tuhan bagi orang-orang yang memikirkan.(QS. An Nahl [16]: 9); Kata ÊÐßÑ Katakanlah, “adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang mengetahui?, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS. Az-Zumar [39]:9).
M. Quraish Shihab, Logika, h. 87
M, Quraish Shihab, Dia, h. 613 M. Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi, Hidup Bersama Al Qur’an , (Jakarta,Lentera Hati), 2007, h. 463
M. Quraish Shihab, Logika, h. 136
Ibid, h. 467
Ibid, h, 121
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya,( Semarang, PT Karya Toha Putra: 2002), h. 594
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya,( Semarang, PT Karya Toha Putra: 2002), h. 595
M. Quraish Shihab, Logika, h. 88
M. Quraish Shihab, Logika,h. 87
M. Quraish Shihab, Logika,h. 121
Syahrin Harahap, Ensiklopedi Aqidah Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2003), h. 469
AHarun Nasution, Akal dan Wahyu Dalam Islam, (Jakarta:UI Press, 1986), h. 15
Kadar M. Yusuf, Studi Al Qur’an, (Jakarta, Amzah, 2010), cet ke 2, h. 166
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya,( Semarang, PT Karya Toha Putra: 2002), h. 578
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya,( Semarang, PT Karya Toha Putra: 2002), h. 30
Kadar M. Yusuf, Studi, h. 173
M. Quraish Shihab, Menyingkap, h. xxxii
M. Quraish Shihab, Secercah, h. 463 Kami akan memperlihatkan kepada mereka ayat-ayat kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Ia adalah Haq/benar. (QS. Fushilat [41]:53).
M. Quraish Shihab, Tafsir, vol.12, h. 441
M. Quraish Shihab, Logika, h. 111
M. Quraish Shihab, Logika, h. 87
M. Quraish Shihab,Menyingkap Tabir Ilahi, Al Asma’ Al Husna Dalam Perspektif Al Qur’an, (Jakarta, Lentera Hati), 1998, h. 347
M. Quraish Shihab, Tafsir, vol.7, h. 170
M. Quraish shihab, Tafsir, vol.5.h. 84
æóíóæúãó íõäÝóÎõ Ýöí ÇáÕøõæÑö ÝóÝóÒöÚó ãóä Ýöí ÇáÓøóãóÇæóÇÊö æóãóä Ýöí ÇáúÃóÑúÖö ÅöáøóÇ ãóä ÔóÇÁ Çááøóåõ æóßõáøñ ÃóÊóæúåõ ÏóÇÎöÑöíäó - Dan ingatlah hari ketika ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah, Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. (QS. An-Mal[27]:87]Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan,dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang berterbangan. (QS. Al Muzzamil[73]:14
íóæúãó Êóßõæäõ ÇáÓøóãóÇÁ ßóÇáúãõåúáö -QS. Al Ma’Arij [70]:8
M. Quraish Shihab, Logika, h. 103
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya,( Bandung, Gema Risalah Press, 1989) h. 1022
DOI: http://dx.doi.org/10.29300/syr.v17i1.909
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 SYI'AR

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Ilmiah Syi'ar published by UINFAS Bengkulu and disseminated through lisencing below Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
__________________________________________________
JURNAL ILMIAH SYI'AR
Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
Raden Fatah Street, District of Pagar Dewa, Bengkulu City, 38211
Bengkulu, Sumatra, Indonesia