Komunikasi, Keberagaman, dan Pariwisata: Strategi Warga Rama Agung menuju Desa Wisata Religius

Yulizar Pramudika Tawil, Giska Mala Rahmarini

Abstract


Indonesia sedang mengalami darurat komunikasi antar dan inter umat
beragama. Isu perpecahan lebih mudah muncul dan dikonsumsi secara
cepat oleh masyarakat dibanding isu kebersamaan. Menariknya selalu
praktik terbaik keharmonisan antar umat beragama di wilayah pedesaan
yang memunculkan optimistis bahwa keberagaman di Indonesia terus
berlangsung. Studi ini menjelaskan komunikasi antar umat beragama  dalam mensukseskan penyelenggaraan desa wisata religi di Rama Agung. Kualitatif melalui pendekatan studi kasus dilakukan. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara, observasi, dan penelusuran literatur yang relevan. Khusus data wawancara, kami mengolahnya melalui mekanisme transkrip, pencarian kata kunci, kategorisasi kata kunci, dan pentemaan. Temuan kami meliputi tiga fokus penting: indikator keberagamaan, pola komunikasi desa wisata religi, dan forum untuk komunikasi. Kami menemukan tiga modal sosial yang menonjol: warisan sistem nilai yang dibawa oleh masyarakat pendatang dan hasil olah nilai di lingkungan, aturan atau kesepakatan tertulis antar masyarakat, dan kepemimpinan pemuka agama yang mampu menyeimbangkan keinginan internal dan eksternal. Forum komunikasi informal dan formal telah digunakan oleh masyarakat untuk mengkomunikasikan ide-ide mereka. Kemudian kami menyajikan pola komunikasi dari ide didiskusikan, pengembangan, hingga tahap eksekusi. Pada akhirnya studi ini menyerankan pendekatan naratif untuk menggambarkan lebih jelas jalan komunikasi desa wisata religi yang diselenggarakan oleh keberagaman agama.


Keywords


Komunikasi umat beragama, Pariwisata halal, Modal sosial.

Full Text:

PDF

References


Ali, Yusuf Faisal., “Upaya Tokoh Agama Dalam Mengembangkan Sikap Toleransi Antar Umat

Beragama,” Untirta Civic Education Journal, Vol. 2, No. 1, 2017.

Aryani, Sandra Woro, Sunarti Sunarti, dan Ari Darmawan., “Analisis Dampak Pembangunan

Pariwisata pada Aspek Ekonomi dan Sosial Budaya Masyarakat: Studi Kasus pada Desa

Wisata Bejiharjo.” Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 49, No. 2, 2017.

Blakemore, Scott., “Faith-based Diplomacy and Interfaith Dialogue,” Brill Research Perspectives in

Diplomacy and Foreign Policy, Vol. 3, No. 2, 2019.

Creswell, Jhon W., Penelitian Kualitatif dan Desain Riset: Pemilihan di antara Lima Pendekatan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.

Crouch, Melissa., “Judicial Review and Religious Freedom: The Case of Indonesian Ahmadis.”

Sydney Law Review, Vol. 34, 2012.

Fealy, Greg., “Bigger than Ahok: Explaining the 2 December Mass Rally.”

http://indonesiaatmelbourne.unimelb.edu.au/bigger-than-ahok-explaining-jakartas-2-

december-mass-rally/

Freedom House, “Indonesia”, Freedom in the World (2013),

https://freedomhouse.org/report/freedom-world/2013/indonesia.

Hasan, Noorhaidi., “Religious Diversity and Blasphemy Law: Understanding Growing

Religious and Intolerance in Post-Suharto Indonesia.” Al-Jāmi‘ah: Journal of Islamic Studies,

Vol. 55, No. 1, 2017.

Heiling, Robert M., “Conflict Resolution in Aceh in Light of Track One and a Half Diplomacy,”

Austrian Journal of South-East Asian Studies, Vol 2, No. 1, 2008.

Hermawan, Hary., “Dampak Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran terhadap Ekonomi

Masyarakat Lokal.” Jurnal Pariwisata, Vol. 3, No. 2, 2016.

Hernawan, Wawan., “Komunikasi Antarumat Berbeda Agama (Studi Kasus Sikap Sosial dalam

Keragaman Beragama di Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Jawa Barat),” Jurnal

Kom dan Realitas Sosial, Vol 1, No 1, 2010.

Hicks, Jacqueline., “Heresy and Authority: Understanding the Turn against Ahmadiyah in

Indonesia.” South East Asia Research, Vol. 22, No. 3, 2014.

LSI. “Kerentanan terhadap Radikalisme Sosial-Keagamaan. Temuan survei: 26 Maret – 6 April 2010.”

Jakarta: Lembaga Survei Indonesia.

LSI. “Kerentanan terhadap Radikalisme Sosial-Keagamaan. Temuan Survei: Juni–Juli 2011.” Jakarta:

Lembaga Survei Indonesia.

LSI. “Potensi Radikalisme dan Intoleransi Sosial-Keagamaan di Kalangan Muslim Indonesia. Temuan

Survei: 30 Maret – 9 April 2016.” Jakarta: Lembaga Survei Indonesia.

Madjid, Nurcholish., “Islamic Roots of Modern Pluralism: Indonesia Experience.” Studia

Islamika, Vol. 1, No. 1, 1994.

Masmudin, “Komunikasi Antar Umat Beragama di Kota Palopo,” Jurnal Studi Agama dan

Masyarakat, Vol 13, No 1, 2017.

Mietzner, Marcus dan Burhanuddin Muhtadi., “Explaining the 2016 Islamist Mobilisation in

Indonesia: Religious Intolerance, Militant Groups and the Politics of Accommodation.”

Asian Studies Review, Vol. 42, No. 3, 2018.

Mulyana, Eldi., “Upaya Pemberdayaan Ekonomi, Sosial dan Budaya pada Masyarakat Melalui

Pengembangan Bisnis Ekowisata.” Business Innovation & Entrepreneurship Journal, Vol. 1

No. 1, 2019.

Miles, Matthew B. dan Michael A. Huberman,, Qualitative Data Analysis: A Source Book of New

Methods, London: Sage Publication, 1998.

Prasetyo, Laurentius Yananto Andi. “Peran Tokoh Lintas Agama dalam Menangkal Gerakan

Radikalisme Agama dan Implikasinya terhadap Ketahanan Wilayah. Skripsi. Universitas

Gajah Mada: Program Studi Ketahanan Nasional Sekolah Pascasarjana Universitas

Gajahmada, 2013.

Prastiyo, Dibyo dan Budi Setiyono., “Analisis Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam

Pengembangan Desa Wisata Cempaka.” Journal of Politic and Government Studies, Vol 8. No.

, 2019.

Prihanta, Wahyu, Amir Syarifuddin, dan Achmad Muhib Zainuri., “Pembentukan Kawasan

Ekonomi melalui Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat.” Jurnal Dedikasi, Vol. 14,

Risman, Apep, Budhi Wibhawa, dan Muhammad Fedryansyah. “Kontribusi Pariwisata

terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia.” Prosiding Penelitian dan

Pengabdian Masyarakat, Vol 3, No. 1, 2016.

Rokeach, Milton., “The Nature of Human Values”. New York: The Free Press, 1973.

Saputra, Hendra, Rudianto Rudianto, Dwikie Setiawan, Rudy Agung Nugroho., Desa Wisata

Hidroponik sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat.” Jurnal Pengabdian Masyarakat,

Vol. 24, No. 1, 2018.

Setara Institut. “Intolerance Supremacy: The Report of Condition of Freedom of Religion/ Belief and

Religious Minorities in Indonesia in 2016.” Jakarta: Pustaka Masyarakat Setara.

Soedirgo, Jessica., “Informal networks and religious intolerance: how clientelism incentivizes

the discrimination of the Ahmadiyah in Indonesia.” Citizenship Studies, Vol. 22, No. 2, 2018.

Wahid, Abdurrahman dan Charles H. Tayor., “A Tradition of Tolerance in Indonesia Offers

Hope.” Foreign Service Journal, 2008.

Wahid Foundation. “Kemerdekaan Beragama/Berkeyakinan.” Temuan Survei 2016. hlm. 15;

LaKIP. “Survei Radikalisme di Kalangan Pelajar.” Temuan survei 2010 dalam

https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/02/160218_indonesia_radikali

sme_anak_muda

Yani, Yanita Pricilia dan Siti Muti’ah Setiawan., Proses Penyelesaian Konflik Aceh Melalui Mou

Helsinki: Keberhasilan Pemerintah Indonesia Membuat GAM Menerima Konsep Self-

Government,” Thesis, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.




DOI: http://dx.doi.org/10.29300/syr.v20i2.7186

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Syi'ar

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Jurnal Ilmiah Syi'ar published by UINFAS Bengkulu and disseminated through lisencing below Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License

__________________________________________________

JURNAL ILMIAH SYI'AR
Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
Raden Fatah Street, District of Pagar Dewa, Bengkulu City, 38211
Bengkulu, Sumatra, Indonesia