Epistemologi Bayani, Irfani dan Burhani Al-Jabiri dan Relevansinya Bagi Studi Agama Untuk Resolusi Konflik dan Peacebuilding

Wira Hadikusuma

Abstract


Tulisan ini menjelaskan tentang epistimologi bayani, irfani dan burhani dalam pemikiran Al-Jabiri. Bayani adalah sebuah model metodologi berpikir berdasarkan teks. Irfani adalah model metodologi berpikir yang didasarkan atas pendekatan dan pengalaman langsung (direct experience) atas realitas spiritual keagamaan. Sedangkan burhani adalah model metodologi berpikir yang tidak didasarkan atas teks maupun pengalaman, melainkan atas dasar keruntutan logika. Pada tahap tertentu, keberadaan teks suci dan pengalaman spiritual bahkan hanya dapat diterima jika sesuai dengan aturan logis. Bagi al-Jabiri epistemologi burhani harus menjadi epistemologi yang layak diterapkan dalam masyarakat untuk mengurangi kebiasaan romantisisme yang mencari pengetahuan melalui illuminatif. Dalam konteks konflik burhani sangat relevan dalam menyelesaikan konflik atau peace bulding.




DOI: http://dx.doi.org/10.29300/syr.v18i1.1510

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 SYI'AR

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Jurnal Ilmiah Syi'ar published by UINFAS Bengkulu and disseminated through lisencing below Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License

__________________________________________________

JURNAL ILMIAH SYI'AR
Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
Raden Fatah Street, District of Pagar Dewa, Bengkulu City, 38211
Bengkulu, Sumatra, Indonesia