Islamic Education during the Renaissance (Muslim Intellectual Movement among the Shia Ismailis and the Safavid Dynasty)

Pasmah Chandra

Abstract


PThe purpose of this study was to determine the Muslim intellectual movement among the Ismaili Shiites and Sa fawy Dynasty. The research method used is the method of library research or library research. From the results of the study it can be seen that the formation of the Shia Ismailiyah group is more due to differences in the determination of the successor to Imam Ja’far Sadiq as. In 148 AH / 765 AD in the city of Kufa some Shi’ites separated themselves. This separation was closely related to the struggle against the Abbasid dynasty. The idea behind the struggle is the belief that a government based on justice can only be justified if it is carried out behind the leadership of Ismail bin Ja’far (Imam Ja’far Sadiq’s eldest son. While the Safawy dynasty came from a tarekat movement that stood in Ardabila, a city in Azerbaijan, the congregation was given the name Safawyyah Tarekat, which was taken from the name of its founder Safi Al-din (1252-1334 AD), and the name continued to be preserved until the tarekat became a political movement.In fact, the name continued to be preserved after this movement succeeded in establishing the Kingdom. According to Harun Nasution, in Persia a dynasty emerged which later became a large kingdom in the Islamic world, this dynasty originated from a Sufi Shaykh Ishak Safiuddin from Ardabila in Azerbaijan.

Keywords


Muslim intellectual movement; Shia Isma’iliyah; Safawy Dynasty;

Full Text:

PDF

References


Afandi, R. (2019). Konsep pendidikan Ikhwan Alshafa dan relevansinya dengan dunia post-modern. Insania: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, 77-87.

Alauddin. (2012). Pendidikan Islam masa tiga kerajaan Islam (Syafawi, Turki Usmani dan Mughal). Ulul Albab, 33-43.

Anshori, A. (2015). Ideologi Syi'ah: Penelusuran sejarah. Asy-Syir'ah: Jurnal Ilmu Syari'ah dan Hukum, 59-69.

Darraz. (2014). Kosmologi Ikhwan al-Shafa. Afkaruna, 68-95.

Desky, H. (2016). Kerajaan Safawi di Persia dan Mughal di India asal usul, kemajuan dan kehancuran. Tasamuh: Jurnal Studi Islam, 24-36.

Dewi, O. S. (2016). Syiah: Dari kemunculannya hingga perkembanganya di Indonesia. Jurnal Online Studi Al-Qur'an, 12-25.

Filayati, C. N. (2013). Analisis wacana kritis terhadap pemberitaaan kasus Sampang (Aliran Sunni dan Syiah) dalam harian Suara Merdeka (edisi Agustus–September 2012). Jurnal IAIN Walisongo Semarang, 67-79.

Hady, M. S. (2018). Filsafat ikhwan ash-shafa. Ulul Albab: Jurnal Studi Islam, 41-54.

Mahbub, S. (2018). Konflik dan kekerasan Sunni-Syiah Sampang prespektif kultur kekerasan dan hak asasi manusia. Voice Justisia: Jurnal Hukum dan Keadilan, 56-67.

Marjuni, K. N., & Wardi, F. (1970). Konflik pemikiran politik aliran-aliran Syiah; Zaidiyah, Imamiyah, dan Isma'iliyah. Journal of Chemical Information and Modeling, 91-100.

Muliyani, S. (2018). Sejarah dan peradaban Islam Dinasti Safawi di Persia. Al-Manba, 17-29.

Syukur, A. (2014). Transformasi terakan tarekat Syafawiyah dari teologis ke politis. Kalam, 11-21.

Taufik, Z. (2013). Kaum Syiah di Indonesia: Perjuangan melawan stigma (The struggle of the Shi'is in Indonesia). Indo-Islamika, 23-34.

Usman, I. K. (2018). Pendidikan pada tiga kerajaaan besar (Kerajaan Turki Usmani, Safawiy di Persia dan Moghul di India). Jurnal Ilmiah Iqra', 95-106.

Veras, R. P. (2012). Peradaban dan pemikiran Islam masa tiga kerajaan besar (Turki Utsmani, Safawi di Persia dan Mughal di India). Nama Jurnal Tidak Diketahui, 75-87.

Winandi, W. (2015). Kebijakan publik bagi pembinaan kegiatan keagamaan dan pengawasan aliran sesat. Sapientia et Virtus, 20-31.

Yakin, S. (2018). Kritik Al-Ghazali terhadap aliran Bathiniyah terkait konflik politik Sunni dan Syiah di panggung sejarah. Refleksi, 71-82.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Jurnal Pendidikan Edukasi Multikultura