PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MASYARAKAT MODERN

Hendi Kariyanto

Abstract


Ekstensi pesantren jadi sorotan,karena masyarakat dan pemerintah mengharapkan pondok pesantren yang memiliki potensi yang besar dalam bidang pendidikan, terutama pendidikan agama. Dunia pendidikan di masa modern yang ada di negri ini, mengalami kemerosotan, terutama pada moral anak bangsa.Banyak faktor penyebabnya di antaranya lemahnya ilmu agama dan pemahamannya serta pengamalannya.Oleh karena itu, penulis tertarik menulis jurnal tentang peran pondok pesantren dalam masyarakat modern saat ini. Adapun rumusan masalah yang akan penulis sajikan adalah bagaimana tujuan pondok pesantren? bagaimana  masyarakat modern saat ini? bagaimana peran pondok pesantren dalam masyarakat modern saat ini? Dalam perkembangan pondok pesantren tidaklah semata-mata tumbuh pola lama yang bersifat tradisional, melainkan dilakukan suatu inovasi dalam pengembangan suatu sistem, yaitu sistem yang modern.  Tulisan ini menghasilkan beberapa kesimpulan :pertama bahwa tujuan pesantren adalah membina warga negara agar berkepribadian Muslim sesuai dengan ajaran-ajaran agama Islam dan menanamkan rasa keagamaan pada semua segi kehidupannya serta menjadikannya sebagai orang yang berguna bagi agama, masyarakat, dan negara. Kedua, dalam masa modern perkembangan pondok pesantren tidaklah semata-mata tumbuh pola lama yang bersifat tradisional, melainkan dilakukan suatu inovasi dalam pengembangan suatu sistem, yaitu sistem yang modern. Sistem pendidikan modern merupakan penyempurna dari sistem pendidikan tradisional yang sudah ada. Ketiga, pesantren dan aktor-aktor di dalamnya adalah memiliki peran penting yaitu tenaga-tenaga yang cakap dalam berbagai sektor pembangunan, khususnya pembangunan mental spiritual sebagai solusi dari dampak negatif peradaban modern yang dialami manusia modern, di antaranya kemiskinan nilai-nilai spiritual, kejatuhan dari makhluk spiritual menjadi makhluk material yang menyebabkan nafsu hayawaniyah menjadi pemandu dalam kehidupan, dan sikap individualistik.

Keywords


pesantren, masyarakat, modern

Full Text:

PDF

References


Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Semarang: Raja Publishing.2011)

Abdurrahman Wahid, Menggerakkan Tradisi: Esaiesai Pesantren, (Yogyakarta: LKiS, 2001), hal

Arief Budiman, Teori Pembangunan Dunia Ketiga , (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000)

Binti Maunah, Tradisi Intelektual Santri Dalam Tantangan dan Hambatan Pendidikan Pesantren di Masa Depan, (Yogyakarta : Teras, 2009)

Berger, L, Peter, Pikiran Kembara, (Yogyakarta: Kanisius,1992)

Dadang Hawari, Al-Qur’an; Ilmu Kedokteran Jiwa Dan Kesehatan Mental (Jakarta : Dana bakti Prima Yasa, 1996)

Daniel Lerner dalam International Encyclopedia of Social Sciences, Vol. 9 dan 10, (New York: The Macmillan Company and The Free Press, 1968,)

Eko Wijayanto, Etika Global untuk masyarakat Global, dalam Kompas, 20 januari, 2003

F. Budi Hardiman , Melampaui Positivisme Dan Modernisasi, Diskursus Filosofis Tentang Metode Ilmiah dan Problem Modernitas, (Yogyakarta: Kanisius, 2003)

FB Hardiman, Kritik Ideologi, Pertautan Pengetahuan dan Kepentingan (Yogyakarta: Kanisius, 1993)

Frans Magnis-Suseno, Filsafat Sebagai IlmuKritis, (Yogyakarta: Kanisius , 1991)

H. A. R. Tilaar, Perubahan Sosial dan Pendidikan , Pengantar Pedagogik Transformatif Untuk Indonesia, ( PT Grasindo , Jakarta, 2002)

Hans Kung, A Global Ethics For Global Politics And Economics, diterjemahkan Ali Noer Zaman, Etika Ekonomi-Politik Global, ( Yogyakarta: Penerbit Qalam, 2002)

Haedar Nashir, Agama dan Krisis manusia modern, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999) cet. II

Hikmat Budiman, Pembunuhan Yang Selalu Gagal ; Modernisme Dan Rasionalitas Menurut Daniel Bell, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996) hal.

Hungtinton, Samuel P, Benturan Antar Peradaban dan Masa Depan Politik Dunia, terjemahan: M. Sadat Ismail, (Yogyakarta: Penerbit Qalam: 1996)

Ibnu Hajar, Kiai Di Tengah Pusaran Politik Antara Petaka dan Kuasa, (Yogyakarta: IRCisoD, 2009)

Imron Arifin, Kepemimpinan Kyai, Kasus:pondok Pesantren Tebuireng, (Malang:Kalimasahada Press, 1993)

John Naisbitt dan Patricia Abuderbee, Mega Trends 2000, Sepuluh Arah Baru Untuk Tahun 1990-An, (Jakarta : Binarupa Aksara, 2000)

M. Rusli Karim, Agama, Modernisasi & Sekularisasi, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1994)

M. Francis Abraham, Modernisasi di Dunia ketiga, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1991)

M.Sulthon dan Moh.Khusnuridlo, Manajemen Pondok Pesantren dalam PerspektifGlobal, (Yogyakarta:LaksBang PRESSindo, 2006)

Mujamil Qomar, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi, (Jakarta : Erlangga, 2002), hal.2.

Mochtar Lubis (peny.), Menggapai Dunia Damai, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1988)

Nata, Abudin. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga – Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: PT Grafindo persada, 2001

Sindhunata, Dilema Usaha Manusia Rasional: Kritik Masyarakat Modern Oleh Max Horkheimer D5alam Rangka Sekolah Fankfurt, ( Jakarta : PT Gramedia, 1983)

Ross Poole, Moralitas Dan Modernitas; Di Bawah Bayang-Bayang Nihilisme, terjemahan F.B Hardiman, (Yogyakart: Kanisiuis, 1993)

Syahrin Harahap, Perguruan Tinggi Di Era Globalisasi (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1998)

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, (Jakarta: LP3ES, 1982)


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Pendidikan "EDUKASIA MULTIKULTURA"