Criticism of Taklik Talak as an Effort to Protect Women in Marriage Law in Indonesia
Abstract
This study aims to analyze and critique the taklik talak statement, which is considered an effort to protect women's rights within positive law in Indonesia. The central question of this critique is whether a reform of Islamic family law is necessary as an effort to unify marriage law, elevate the status of women in marital relations, and respond to the consequences of societal developments. This research is descriptive in nature, as the data collected consists of texts, words, or descriptions derived from literature and library studies. It analyzes legal regulations related to the empowerment and protection of women's rights. The findings of the study suggest that if taklik talak is to be maintained as a manifestation of protection for women, its wording should be revised to more clearly reflect its support for women. The wife, as the victim, should not only be able to free herself from the bond of her husband, who has violated the taklik talak, but should also be entitled to compensation. Legal reform related to taklik talak in Indonesia is urgently needed. A commitment from various stakeholders, including the government, non-governmental organizations, and the general public, is required to address existing challenges. It is hoped that this will lead to the creation of a more just legal system that protects women's rights.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mengkritisi kalimat taklik talak yang dinilai sebagai upaya perlindungan perempuan dalam hukum positif di Indonesia. Pertanyaan yang menjadi bahasan utama dari kritis tersebut adalah apakah diperlukan pembaruan hukum keluarga Islam sebagai upaya untuk melakukan unifikasi hukum perkawinan, meningkatkan status perempuan dalam relasi rumah tangga, bahkan sebagai respon terhadap ekses dari perkembangan zaman. Penelitian ini bersifat deskriptif karena data yang di himpun berbentuk teks, kata atau penggambaran yang berasal dari kajian kepustakaan dan literature. Dengan menganalisis regulasi perundang-undangan, yang terkait dengan hak pemberdayaan dan perlindungan perempuan. Hasil penelitian mengemukakan bahwa, jika memang taklik talak akan dipertahankan sebagai pengejwantahan perlindungan terhadap perempuan, maka redaksi taklik talak sudah seharusnya direvisi agar benar-benar nampak keberpihakannya kepada perempuan. Isteri sebagai korban, selain bisa lepas dari ikatan suaminya sebagai pelaku pelanggaran taklik talak, seharusnya juga harus mendapatkan kompensasi. Reformasi hukum terkait taklik talak di Indonesia sangat diperlukan. Dibutuhkan komitmen dari berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, maupun masyarakat luas, untuk mengatasi berbagai kendala yang ada. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta sistem hukum yang lebih adil dan melindungi hak-hak perempuan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
`Abdillah, Ismail Musa Musthafa. Ahkam Al-Khul`i Fiy Al-Syari`ah Al-Islamiyah. Palestina: Jami`ah al-Najah al-Wathaniyah, 2008.
Abu Jayb, Sa`diy. Al-Qâmûs Al-Fiqhy. 2nd ed. Suriah: Dâr al-Fikr, 1988.
Afadi, Ahmad Alfin, and Novita Sari. “The Relevance Of Taklik Talak.” Proceedings ICES 1 (2024): 493–500.
Afandy, Muhammad. “Konsekuensi Pengucapan Sighat Taklik Sebagai Perjanjian Dalam Pernikahan (Studi Analisis Dalam Mazhab Imam Syafi’i).” Journal of Sharia and Law: Faculty of Syari’ah and Law Sultan Syarif Kasim 2, no. 3 (2023): 895.
Al-Bayhaqiy, Abu Bakr Ahmad bin al-Husayn bin `Aliy. Al-Sunan Al-Kabir. Kairo: Markaz Hijrah lil Buhuts, 2011.
Al-Bukhâriy, Abû `Abdullâh Muhammad bin Ismâ`il. Shahîh Al-Bukhâriy. Mesir: Al-Suthaniyah, 1311.
Al-Hâkim, Abû `Abdullâh Muhammad. Al-Mustadrak `alâ Al-Shahîhayn. Kairo: Dâr al-Risâlah al-`Alamiyah, 2018.
Al-Hilaliy, Taqiyuddin. Ahkam Al-Khul`iy Fiy Al-Islam. 2nd ed. Beirut: Al-Maktabah al-Islamiy, 1395.
Al-Islamiyah, Wizarah al-Awqaf wal- Syu`un. Al-Mawsu`ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwwaytiyah. 2nd ed. Kuwait: Dar al-Salasil, 1427.
Al-Nasâ’iy, Abu `Abdurrahmân Ahmad bin Syu`ayb. Sunan Al-Nasâ’iy. 1st ed. Kairo: Al-Maktabah al-Tijariyah al-Kubra, 1930.
Al-Suyuthiy, Jalaluddin `Abdurrahman. Al-Asybah Wa Al-Nazha’ir. Beirut: Dar al-Kutub al-`Ilmiyah, 1983.
Al-Zuhayliy, Wahbah bin Musthafa. Al-Fiqh Al-Islamiy Wa Adillatuh. Damaskus: Dâr al-Fikr, 1433.
Burhanuddin, Iswandi Harahap. “Talak Taklik Menurut Perspektif Islam Iswandi.” Journal Kulliyyah Syariah Dan Undang – Undang 15, no. 1 (2024): 1–28.
Ibn Hajar al-Haytamiy, Ahmad bin Muhammad bin `Aliy. Tuhfah Al-Muhtaj Fiy Syarh Al-Minhaj. Mesir: Al-Maktabah al-Tijariyah al-Kubra, 1983.
Ibn Qayyim Al-Jawziyah, Muhammad bin Abi Bakrbin Ayyub. I`lam Al-Muwaqi`in `an Rabb Al-`Alamin. Beirut: Dar al-Kutub al-`Ilmiyah, 1991.
Kemenag RI, Dirjen Bimas Islam. Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia. Jakarta: Direktorat Bina KUA, 2018.
Nasution, Khoeruddin. “Menjamin Hak Perempuan Dengan Taklik Talak Dan Perjanjian Perkawinan.” Jurnal UNISIA 31 (2008): 333.
Ulama, Nahdlatul. Ahkam Al-Fuqaha. Surabaya: Lajnah Ta`lif wa al-Nasyr, 1007.
Vebrianto, Rian, Musa Thahir, Zelly Putriani, Ira Mahartika, Aldeva Ilhami, and D Diniya. “Bedelau: Journal of Education and Learning Mixed Methods Research: Trends and Issues in Research Methodology.” Bedelau: Journal of Education and Learning. Vol. 1, 2020.
DOI: http://dx.doi.org/10.29300/madania.v28i2.5924
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Indexing by :
_______________________________________________
Madania: Jurnal Kajian Keislaman is published UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu and distributed with permission under the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License..
__________________________________________________
Madania: Jurnal Kajian Keislaman
Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
Jl. Raden Fatah, Pagar Dewa Kota Bengkulu 38211
Bengkulu, Sumatra Indonesia