Analysis of Pampeh Law in Sarolangun Customary Documents from the Perspective of Maqashid Sharia

Ahmad Husairi, Kholil Syu'aib, Mashair Idris Kheiralla

Abstract


This research aims to analyze the application of pampeh law in the Sarolangun traditional community, especially in handling cases of negligence that result in death, through the perspective of maqashid sharia. The pampeh law implemented by the Batin tribe in Sarolangun Regency uses criminal sanctions that have been classified proportionally as a form of apology from the perpetrator to the victim's family. This research used a normative juridical method with an analysis approach to traditional documents and maqashid sharia theory in Islamic law. The research results showed that Pampeh law is in line with the principles of diyat in Islam, where the main goal is to protect religion, soul, mind, property, and descendants through social reconciliation. However, the effectiveness of fines in creating a deterrent effect and sanctions for intentional and unintentional offenses still needs to be reviewed further, especially for perpetrators with higher economic capabilities. The application of pampeh law makes a significant contribution in maintaining social harmonization, providing a sense of certainty, justice, and legal benefits for the Sarolangun indigenous community.

 

Peneitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan hukum pampeh dalam masyarakat adat Sarolangun, khususnya dalam menangani kasus kealaian yang mengakibatkan kematian, mealui perspektif maqashid sharia. Hukum pampeh yang diterapkan oleh suku Batin di Kabupaten Sarolangun menggunakan sanksi pidana yang teah diklasifikasi secara proporsional sebagai bentuk permohonan maaf dari peaku kepada keuarga korban. Peneitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan analisis dokumen adat dan teori maqashid sharia dalam hukum Islam. Hasil peneitian menunjukkan bahwa hukum pampeh sejalan dengan prinsip diyat dalam Islam, di mana tujuan utamanya adalah menjaga agama, jiwa, akal, harta, dan keturunan mealui rekonsiliasi sosial. Namun, efektivitas sanksi denda dalam menciptakan efek jera dan sanksi dari deik sengaja dan tidak sengaja masih perlu ditinjau lebih lanjut, terutama bagi pelaku dengan kemampuan ekonomi yang lebih tinggi. Penerapan hukum pampeh memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga harmonisasi sosial, memberikan rasa kepastian, keadilan, serta kemanfaatan hukum bagi masyarakat adat Sarolangun.


Keywords


pampeh; customary law; criminal fines; maqashid sharia

Full Text:

PDF

References


Bahri, Samsul. “Aktualisasi Nilai-Nilai HAM dalam Dunia Pendidikan Islam.” Al-Ashlah: Journal of Islamic Studies 2, no. 1 (2018): 1–35. https://staimaarifjambi.ac.id/jurnal/index.php/Al-Ashlah/article/view/13

Bahri, Samsul. “HAM dan Aktualisasinya dalam Pendidikan Islam.” ALQALAM 35, no. 2 (2018): 21. https://doi.org/10.32678/alqalam.v35i2.388

Benuf, Kornelius & Muhamad Azhar. “Metodologi Penelitian Hukum sebagai Instrumen Mengurai Permasalahan Hukum Kontemporer.” Jurnal Gema Keadilan 7, no. 1 (2020): 23, ISSN: 0852-011 DOI: https://doi.org/10.14710/gk.2020.7504

Djanggih, Hardianto. “Konsepsi Perlindungan Hukum bagi Anak sebagai Korban Kejahatan Siber Melalui Pendekatan Penal dan Non Penal.” Mimbar Hukum 30, no. 2 (2018): 316. https://doi.org/10.22146/jmh.32017

Djazuli, H. A. Hukum Pidana Islam (Fiqh Jinayah). Bandung: CV Pustaka Setia, 2000.

Fathuddin. “Penyelesaian Sengketa Korban Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Hukum Pidana Islam dan Hukum Adat Di Kabupaten Batanghari.” Al-Risalah: Forum Kajian Hukum dan Sosial Kemasyarakatan 15, no. 1, (2015): 150 https://doi.org/10.30631/alrisalah.v15i01.385.

Fitriani, Riska. "Alternatif Penyelesaian Sengketa Mealui Mediasi Dalam Masyarakat Adat Meayu Riau." Riau Law Journal 1, no. 2 (November 2017): 227. http://dx.doi.org/10.30652/rlj.v1i2.4519.

Gorga, Alexander Kevin, et.al. "Dampak Globalisasi Terhadap Keberlanjutan Hukum Adat di Indonesia." Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan 2, no. 2 (July 06, 2023): 4 https://doi.org/10.572349/civilia.v2i2.555

Habi, Nuraida Fitri & Atho Mudzhar. "Women, Islamic Law and Custom in Pucuk Induk Undang Nan Limo." Ahkam: Jurnal Ilmu Syariah 24, no. 2 (2024): 234. https://doi.org/10.15408/ajis.v24i1.38557

Hadi, Syofyan. “Hukum Positif dan The Living Law (Eksistensi dan Keberlakuan dalam Masyarakat,” DIH Jurnal Ilmu Hukum 13, no. 26 (2017): 256 https://doi.org/10.30996/dih.v0i0.1588.

Hafizah, Annisa, Madiasa Ablisar & Rofiqoh Lubis. “Asas Legalitas dalam Hukum Pidana Indonesia dan Hukum Pidana Islam.” Mahadi: Indonesia Journal of Law 1, no. 1 (Feb 10, 2022): 1-10. https://doi.org/10.32734/mah.v1i1.8311

Hardiyanti, Marzellina & Sugiyanto. “Relevansi Living Law Theory dalam Masyarakat Adat Pada Sistem Negara Prismatik.” Jurnal Progressive Law and Society 1, no. 1 (2023): 47. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/pls/article/view/20870

Hasan, Hamzah. "Diat Dalam Pidana Islam (Antara Hukum Privat dan Publik)." Al-Daulah 8, no. 1 (July 15, 2019): 74. https://doi.org/10.24252/ad.v8i1.8028

Ibrahim, R. “Principles of Maqasid Shariah and Their Application in Islamic Law.” International Journal of Law and Society 7, no. 2 (2020): 113-127.

Ishaq & Abdul Razak. "Sanksi Penganiayaan Dalam Hukum Pidana Adat Kerinci dan Hukum Pidana Indonesia." Al-Risalah: Forum Kajian Hukum dan Sosial Kemasyarakatan 19, no. 1, (June 02, 2019): 20. https://doi.org/10.30631/alrisalah.v19i1.147.

Ishaq. "Sanksi Pidana Pembunuhan dalam Hukum Pidana Indonesia dan Hukum Pidana Islam sebagai Kontribusi bagi Pembaruan Hukum Pidana Indonesia." Al-Risalah: Forum Kajian Hukum dan Sosial Kemasyarakatan 16, no. 1 (2016): 39. https://doi.org/10.30631/alrisalah.v16i01.334

Jalili, A. “Teori Maqashid Syariah Dalam Hukum Islam.” TERAJU 3, no. 2 (Sep 27, 2021): 71-80. https://doi.org/10.35961/teraju.v3i02.294

Kryger, Martin. “Law as Tradition.” Law and Philosophy 5, no. 2 (Aug, 1986): 240. https://www.jstor.org/stable/3504690

Masrur, Mohammad Abdullah & Kinanti Lalita Rahayu. “Pengaruh Modernisasi Terhadap Praktik Waris Adat di Era Revolusi Industri 4.0.” Kultura: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 1, no. 5 (Dec 25, 2022): 268. https://doi.org/10.572349/kultura.v1i5.557

Mentari, Besse Muqita Rijal. Saksi Pidana Pembunuhan Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Dengan Hukum Islam." Al-Ishlah: Jurnal Ilmiah Hukuml 23, no. 1 (May 15, 2020): 1-38. https://doi.org/10.33096/aijih.v22i1.33

Mufid. "Mediasi Dalam Hukum Adat." Al-Manhaj: Journal of Indonesian Islamic Family Law 2, no. 2 (September 07, 2020): 133. https://doi.org/10.19105/al-manhaj.v2i2.3490

Muzhiat, A. “Historiografi Arab Pra Islam.” Tsaqofah 17, no. 2 (2019): 129. https://doi.org/10.32678/tsaqofah.v17i2.3189

Praditha, Dewa Gede Edi & I Made Bagus Wibisana. "Hukum Kearifan Lokal: Tradisi, Nilai, dan Tranformasi Dalam Konteks Kepemilikan Warisan Budaya." Yusthima: Jurnal Hukum Agraria dan Tata Ruang 4, no. 1 (March 30, 2024): 212. https://doi.org/10.36733/yusthima.v4i1.8940

Pragata, Rakha Adi. “Analysis Customary Law In The Perspektive Of The Constitution and Islamic Law.” Jurnal Fundamental Justice 5, no. 1, (March 31, 2024): 1, https://doi.org/10.30812/fundamental.v5i1.3430

Rachman, Subhan M.A & Fuad Rahman. "The Dynamic Of Malay Islamic Law The Rise and Practices of Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah." Journal of Indonesian Islam 11, no.2 (2017): 398. https://doi.org/10.15642/JIIS.2017.11.2.389-404

Rafid, Noercholish. “Nilai Keadilan dan Nilai Kemanfaatan pada Jarimah Qisas dan Diyat dalam Hukum Pidana Islam.” Milkiyah: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah 1, no. 1 (Feb 24, 2022): 8-14. https://doi.org/10.46870/milkiyah.v1i1.154

Rahmatullah, S. “Concept of Diyat in Islamic Jurisprudence and Its Relevance in Modern Law.” International Journal of Islamic Legal Studies 14, no. 3, (2019): 255-270.

Ropei, Ahmad. “Penerapan Restorative Justice Sebagai Alternatif Penyelesaian Masalah Pidana Berdasarkan Hukum Pidana Islam.” AL-KAINAH: Journal of Islamic Studies 1, no. 2 (Dec 28, 2021): 40-83. https://doi.org/10.69698/jis.v1i2.14

Setiyawan, Agung. "Budaya Lokal Dalam Perspektif Agama: Legitimasi Hukum Adat ('Urf) Dalam Islam." ESENSIA 13, no. 2 (July 22, 2012): 213. https://doi.org/10.14421/esensia.v13i2.738

Syah, Ismail Muhammad. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1999

Thorik, Achmad, Aprili Naufal Anggraeni, Zindan Baynal Hubi, Aldi Darmawan, & Tria Putri Kismala. “Perbandingan Konsep Restorative Justice Dalam Hukum Pidana Islam Dengan Hukum Pidana Indonesia.” Nomos: Jurnal Penelitian Ilmu Hukum 4, no. 3 (Jan 31, 2024): 88-96. https://doi.org/10.56393/nomos.v4i1.2100

Yuliyani, Allya Putri. “Peran Hukum Adat dan Perlindungan Hukum Adat di Indonesia.” Jurnal Hukum Dan HAM Wara Sains 2, no. 9 (Sep 29, 2023): 860-865. https://doi.org/10.58812/jhhws.v2i09.648




DOI: http://dx.doi.org/10.29300/madania.v28i2.5325

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Indexing by :

_______________________________________________


Creative Commons License
Madania: Jurnal Kajian Keislaman is published UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu and distributed with permission under the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License..

__________________________________________________

Madania: Jurnal Kajian Keislaman
Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
Jl. Raden Fatah, Pagar Dewa Kota Bengkulu 38211
Bengkulu, Sumatra Indonesia