Messages of Religious Moderation Education in Sambas Islamic Manuscripts
Abstract
In the beginning of the 20th century, West Kalimantan had a number of social issues, especially in the context of religious moderation. Both individuals and groups claim one another as being the most proper ones. Fom that condition, a negative impact occurred on social order in society. Observing to this situation, Muhammad Basiuni Imran, the Maharaja Imam to the Kingdom of Sambas, initiated a meeting of Islamic religious leaders and priests for the Western part of Borneo. This work is based on research conducted on manuscripts that recorded the speeches of West Kalimantan religious leaders and priests (ʻâlim ulamâ) in the meeting. Considering that this study is aimed at exploring the manuscripts, to approach the issue the authors employ philology that includes the inventory of manuscripts, identification of origins, compiling descriptions, making text summaries, and finally presenting messages of religious moderation education in the related texts. This study successfully concludes that those Islamic manuscripts of Sambas in West Kalimantan, including the manuscript by Maharaja Imam Sambas are on the end of extinction due to ages of century. The text is full of messages of religious moderation education as seen in the principle of flexibility and renewal (tajdîd), the principle of ease (taysîr), and the principle of tolerance (tasâmuh). Finally, the madrasa founded by Maharaja Imam Sambas is as among the oldest Islamic education institution that promotes religious moderation in West Kalimantan.
Di awal abad ke-20, Kalimantan Barat mengalami berbagai isu sosial, khususnya yang berkaitan dengan masalah moderasi beragama. Setiap kelompok dan bahkan individu cenderung mengklaim kebenaran masing-masing dalam menyikapi kondisi soail yang ada dalam rangka parktik keberagamaan di Sambas. Kondisi tersebut telah berdampak negative pada keberlangsungan kehidupan sosial keagamaan dalam masyarakat. Menyikapi kondisi tersbut, Muhammad Basiuni Imron, Maharaja Imam Sambas, menginisiasi pertemuan yang mengundang para ulama dan tokoh agama Islam yang ada di wilayah Borneo bagian Barat kala itu. Artikel ini mengexplorasi hasil pertemuan tersebut yang terekam dalam kumpulan manuskrip Islam yang ditulis oleh Maharaja Imam Sambas tersebut. Oleh karena itu penulis menggunakan pendekatan filologi yang meliputi inventarisir manuskrip, identifikasi asal manuskrip, penyajian deskripsi isi manuskrip, membuat kesimpulan isi teks, dan penyajian pesan-pesan tentag Pendidikan moderasi beragama yang dikandungi oleh teks. Paper ini menyajikan kesimpulan bahwa kumpulan manuskrip Islam di Sambas tersebut yang juga termasuk yang ditulis oleh Maharaja Iman Sambas ialah tergolong manuskrip langka dan berada pada kondisi yang meprihatinkan. Kompulan manuskrip tersebut mengandung banyak pesan tentang pentingnya Pendidikan moderasi beragama yang terkandung pada beberapa prinsip seperti tajdîd, tasyîr, dan tasâmuh. Akhirnya, madrasah sebagai institusi pendidikan Islam yang didirikan oleh Maharaja Imam Sambas merupakan salah dari beberapa institusi pendidikan Islam yang menjadi bukti gerakan mempromosikan moderasi beragama Kalimantan Barat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahok, Pasifikus, Sejarah Pendidikan Daerah Kalimantan Barat. Pontianak: Dapartemen Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat, 1983.
Al-Qardhawi, Yusuf, Al-Khashaish Al-‘Ammah Li Al-Islam. Translated by Rofi’i Munawar and Tajuddin. Jakarta: Risalah Gusti, 1995.
Amin, Rauf, “Prinsip Dan Fenomena Moderasi Islam Dalam Tadisi Hukum Islam,” Al-Qalam, vol. 20, no. 3, 2014.
Ardhi, Gusti Muhammad. “Pemikiran Politik Dan Kenegaraan H. Muhammad Basiuni Imran,” n.d.
Bruinessen, M M van. “BasyuniImran, (Muhammad Basyuni B. MuhammadImran, Sambas, West Borneo, 1885-1953).” Utrecht University Repository, 1992.
Ghazali, Adeng Muchtar, and Busro Busro. “Pendidikan Islam Dalam Dinamika Kehidupan Beragama Di Indonesia.” Intizar, vol. 23, no. 1, December 19, 2017. https://doi.org/10.19109/intizar.v23i1.1615.
Imran, Muhammad Basiuni, “Al-Ibānatoe, Manuscript,” 1933.
———. “Al-Imda’ Min Sambas.” Jurnal Al-Manar, vol. 31, no. 5, 1930.
———. Al-Janaiz, Tasikmalaya: Percetakan Galunggung, 1943.
———. “Al-Murāsalāt Al-‘Ilmiyah,” n.d.
———. Bidāyat Al-Tawhīd Fī Ilm Al-Tawhīd. Singapura: al-Maṭba’ah al-Ahmadiyah, 1934.
———. “Buku Harian, Manuscript,” 1926.
———. Cahaya Suluh. Singapura: Matbaah al-Ahmadiyah, 1920.
———. “Daftar Sedjarah Perdjalanan Hidup Dari Hadji Mohammad Basioeni Imran, Maharaja Imam Sambas,manuscript,” 1950.
———. “Membelanjakan Uang Di Jalan Allah Ialah Jalan Kemajuan, Manuscript,” 1938.
———. “Pelayaran Ke Tanah Jawa, Manuscript,” 1932.
———. “Pidato Konferensi Alim Ulama Se-Kalimantan Barat,” 1948.
———. “Surat Kepada Kurdi Ja’far, 8 Muharam 1376 H, Manuscript,” 1376.
———. “Surat Kepada Syekh Yusuf Yasin, 7 Rabiul Awal 1345 H, Manuscript,” 1345.
———. “Tugas Mulia Dan Tanggung Jawab Umat Islam Kepada Tuhan, Manuscript,” 1967.
Ismail, A. Muis. “Riwayat Hidup Maharaja Imam Sambas, H. Muhammad Basiuni Imran.” Pontianak, 1993.
Kasdi, Abdurrohman, “Wasathiyyah Islam as the Road to Moderatism in Indonesia.” Al-Albab, vol. 8, no. 2, 2019. https://doi.org/10.24260/ALALBAB.V8I2.1356.
Kementerian Agama, Moderasi Beragama. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2019.
Mahmud, Abdurrani, “Peranan Ulama Dan Fungsi Surau Di Kalimantan Barat.” Pontianak, n.d.
Mahrus, Erwin, Menyongsong Seabad Perguruan Islamiyah Kampung Bangka Pontianak. Pontianak: IAIN Pontianak Press, 2015.
———. “Prototype of the Arab School in the Kingdom of Sambas of West Borneo in the Early 20th Century.” In International Conference on Islamic Education (ICIE 2018). Atlantis Press, 2018.
———. Sejarah Pendidikan Islam. Pontianak: IAIN Pontianak Press, 2013.
Maskur, M, “Eksistensi Dan Esensi Pendidikan Madrasah Di Indonesia.” Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, vol. 4, no. 1, 2017.
Mulyadi. “Kiprah Yayasan Ishlah Baitul Mal (IBM) Pontianak Dalam Pendidikan Agama Islam Di Pontianak.” Pontianak, 2001.
Perkumpulan Ishlah Baitul Mal, “Anggaran Dasar Perkumpulan Ishlah Baitul Mal, Disalin Ulang Oleh Mulyadi.” Pontianak, n.d.
Pijper, G.F, Beberapa Aspek Tentang Islam Di Indonesia. Translated by Tudjimah. Jakarta: UI Press, 1987.
Shihab, M. Quraish, Membumikan Alquran. Bandung: Mizan, 1996.
Soedarto, Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Kalimantan Barat. Pontianak: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1978.
Sunandar, Sunandar, “Resonansi Maharaja Imam Muhammad Basiuni Imran (1885-1976) Di Sambas.” Medina-Te : Jurnal Studi Islam, vol. 15, no. 1, August 2, 2019.75–91. https://doi.org/10.19109/medinate.v15i1.3542.
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1990.
Truna, Dody S. Pendidikan Agama Islam Berwawasan Multikulturalisme. Jakarta: Kementerian Agama RI, 2010.
Yunus, Mahmud, Sejarah Pendidikan Islam Di Indoenesia. Jakarta: Mahmud Yunus wadzuriyyah, 2008.
DOI: http://dx.doi.org/10.29300/madania.v24i1.5233
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Indexing by :
_______________________________________________
Madania: Jurnal Kajian Keislaman is published UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu and distributed with permission under the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License..
__________________________________________________
Madania: Jurnal Kajian Keislaman
Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
Jl. Raden Fatah, Pagar Dewa Kota Bengkulu 38211
Bengkulu, Sumatra Indonesia