Molo’opu Tradition in Terms of Gorontalo’s Etnhic Leadership

Rahmawati Rahmawati, Kasim Yahiji

Abstract


This paper aimed to study about acculturation between religion and Molo’opu customs (adat) in Gorontalo society and to describe leadership philosophical meaning. This is descriptive qualitative research. Data collection techniques used during the study process were participant observation, guided interviews, and documentation. It applied anthropological, sociological, and historical approaches. The results showed that the implementation of Molo’opu tradition  is based on the philosophy of “Adati hula hula’a to syaraa, syaraa hula-hulaa tokitabi” which means that adat based on syara’ and syara’ based on the Quran are hereditary-philosophical base in all dimensions of the Gorontalo people. The acculturation between the sharia commandments and the preservation of the Molo'opu tradition is reflected in the traditional apparatus and processions as well as the chanting of Tuja'i poetry containing moral values that can motivate leaders to have a deep awareness that they are as a substitute for Allah and His Messenger to lead this world to the right path. Moral values of Molo’opu are: 1). Mo’odelo Mo’oiyoto Allah, wo lo Nabi Mursalah lo Waliu sagala” 2).Mo’olindapo 3) Dulohupa 4) Huyula 5) Balata Yipilo 6) Ponuwo dan Loyode. The implementation of the Molo'opu is essentially a traditional welcome and respect, as well as the implementation of civilized humanity. The sacred values contained in the Molo'opu tradition will inspire newly appointed leaders to carry out the mandate as a responsibility to Allah Swt. 

 

Tulisan ini bertujuan mengkaji akulturasi antara agama dan adat Molo’opu pada masyarakat Gorontalo dan mendeskripsikan makna filosofi kepemimpinan dalam pelaksanan tradisi molo’opu. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan tehnik pengumpulan data melalui observasi yang berpartisipasi, wawancara terpimpin, dan dokumentasi.  Pendekatan yang diterapkan selama penelitian antara lain pendekatan antropologi, sosiologi, dan historis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan tradisi Molo’opu berdasar pada filosofi “Adati hula hula’a to syaraa, syaraa hula-hulaa tokitabi” yang artinya adat bersendikan syara’ dan syara’ bersendikan kitabullah, merupakan filosofi yang ditaati secara turun temurun pada semua dimensi kehidupan masyarakat Gorontalo. Akulturasi antara perintah syariat dan pelestarian tradisi Molo’opu tercermin dalam perangkat adat dan prosesi serta lantunan syair Tuja’i yang mengandung pesan moral yang dapat memotivasi para pemimpin bahwa dirinya adalah penggati Allah dan Rasul-Nya. Pesan moral Molo’opu antara lain: 1). Mo’odelo Mo’oiyoto Allah, wo lo Nabi Mursalah lo Waliu sagala ” 2).Mo’olindapo 3) Dulohupa 4) Huyula 5) Balata Yipilo  6) Ponuwo dan Loyode. Pada hakekatnya pelaksanaan tradisi Molo’opu adalah penyambutan dan penghormatan secara adat, dan implementasi kemanusiaan yang beradab. Nilai sakral yang terkandung dalam tradisi Molo’pu ini yang akan mengilhami pemimpin yang baru dilantik untuk melaksanakan amanah yang diembannya dengan penuh rasa tanggung jawab kepada Allah Swt.

 


Keywords


acculturation; religion, Molo’opu tradition; Gorontalo

Full Text:

PDF

References


Alcom, Janis B, Beberapa Pokok Antropologi Sosial, Jakarta: PT. Dian Rakyat, 2011.

Aldi, Faisal, and Ardiansyah Fabrin, “Peran Konfusianisme Terhadap Counterfeiting Di China Pada Rezim Hu Jintao,” 2018.

Amin, Basri, “Lokalitas Islam Gorontalo,” Suyatno Ladiqi, Ismail Suardi Wekke, Cahyo Seftyono, 2017.

Ani, Rostiyati, Fungsi Acara Tradisional, Bagi Masyarakat Pendukungnya Masa Kini, Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2003.

Asriyani, Popyram, “Budaya Lokal Sebagai Aset Pariwisata Di Gorontalo.” Budaya Lokal Sebagai Aset Pariwisata Di Gorontalo, n.d.

Balandier, Georger, Antropologi Politik, Jakarta: Rajawali Press, 1986.

Baruadi, Moh Karmin, “SENDI ADAT DAN EKSISTENSI SASTRA: Pengaruh Islam Dalam Nuansa Budaya Lokal Gorontalo.” El-HARAKAH (TERAKREDITASI), vol. 14, no. 2, 2013.

Beatty, Andrew, and Achmad Fedyani Saefuddin, Variasi Agama Di Jawa: Suatu Pendekatan Antropologi, Jakarta: Murai Kencana (Division Rajagrafindo Persada), 2001.

Botutihe, Medi, and Farha Daulima, Tata Upacara Adat Gorontalo, Dari Upacara Adat Kelahiran, Perkawinan, Penyambutan Tamu, Penobatan, Dan Pemberian Gelar Adat Sampai Upacara Adat Pemakaman, (Gorontalo: City Government of Gorontalo, 2003).

Daeng, Hans, Manusia, Kebudayaan, Dan Lingkungan: Tinjauan Antropologis. Pustaka Pelajar, 2000.

Darwis, Rizal, “Pohutu Molalungo Pada Masyarakat Gorontalo (Sebuah Refleksi Islam Nusantara),” 02–04, 2016.

Daulima, Farha, “Terbentuknya Kerajaan Limboto, Gorontalo.” Forum Sura Perempuan, LSM Mbu’i Bungale, 2006.

Febrianti, Dita Ratna, “KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF KI HADJAR DEWANTARA,” 2013.

Geertz, Clifford, Aswab Mahasin, and Bur Rasuanto, Abangan, Santri, Priyayi: Dalam Masyarakat Jawa, Pustaka Jaya, 1983.

Haluty, Djaelani, “Nilai–Nilai Kearifan Lokal Pulanga Untuk Pengembangan Karakter.” Al-Ulum, vol. 14, no. 1, 2014.

Hilmy, Masdar, Islam Profetik: Substansiasi Nilai-Nilai Agama Dalam Ruang Publik, Kanisius, 2008.

Husnan, Moh Ihsan, “Pohutu Momulanga: Gelar Adat Di Gorontalo,” Al-Ulum, vol. 12, no. 1, 2012.

Ibrahim, Muhammad Rusli, “Persepsi Masyarakat Tentang Makam Raja Dan Wali Gorontalo, ” El-HARAKAH (TERAKREDITASI), vol. 18, no. 1, 2016.

Kadir, R. “Abd, ‘Pertautan Adat Dan Syara’dalam Dimensi Sosial Di Kota Gorontalo.’” Jurnal Al-Qalam, vol. 16, no. 26, 2010.

Keesing, Roger M, and Samuel Gunawan, Antropologi Budaya: Suatu Perspektif Kontemporer, Penerbit Erlangga, 1981.

Khallaf, Abdul Wahab al-, Ilmu Ushul Fiqh, Kuait: darul Kuaitiyyah, 1968.

Koentjaraningrat, Beberapa Pokok Antropologi Sosial, Jakarta: Dia Jakarta, 2010.

———, Model-Model Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1981.

Kuntowijoyo, Muslim Tanpa Mesjid, Essai-Essai Agama, Budaya Dan Politik Dalam Bingkai Strukturalisme Transendental, Bandung: Mizan, 2001.

Liputo, Sejarah Gorontalo, Dua Limo Lo Pohalaa. Gorontalo: Rakyat, 1945.

Maarif, Ahmad Syafii, Ibn Khaldun Dalam Pandangan Penulis Barat Dan Timur, Gema Insani, 1996.

Muhasim, “BUDAYA KEJUJURAN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN ZAMAN (Studi Fenomenologi Masyarakat Islam Modern), ” Palapa: Jurnal Studi Keislaman Dan Ilmu Pendidikan, vol. 5, no. 1, 2017.

Mulder, Nies, Mysticism of Jawa Idiology in Indonesia, Translated by Noor Cholis, Yokyakarta: LKiS, 2009.

Niode, Alim S, Gorontalo: Perubahan Nilai-Nilai Budaya Dan Pranata Sosial, Jakarta: Pustaka Indonesia Press, 2007.

Nur, SR, “Beberapa Aspek Hukum Adat Tata Negara Kerajaan Gorontalo Pada Masa Sultan Eyato, ” Ujung Pandang: UNHAS, 1979.

Pateda, Mansoer, Kamus bahasa Gorontalo-Indonesia, PT Balai Pustaka, 2001.

Pelras, Christian, Manusia Bugis, Translated by Abdul Rahman, Jakarta: Nalar in collaboration with Forum Jakarta-Faris, EFFO, 2005.

Polontalo, Ibrahim, Empat aspek adat daerah Gorontalo, aspek adat penyambutan tamu, penobatan, perkawinan, pemakaman, Gorontalo: Pemda Kabupaten Daerah Tingkat II Gorontalo in collaboration with FKIP Universitas Sam Ratulangi di Gorontalo, 1985.

———, Masuk Dan Berkembangnya Islam Di Gorontalo Sejak Awal Abad Ke XVI Sampai Abad Ke XIX, Gorontalo: IKIP Negeri Gorontalo, 2003.

———, “Sultan Amai Pencetus Sejarah Islam Di Gorontalo, ” Gorontalo, 1991.

Rahman, M Gazali, “Tradisi Molonthalo Di Gorontalo,” Al-Ulum, vol. 12, no. 2, 2012.

Rais, Za’im, “The Minangkabau Tradisionalitists’ Response to The Modernits Movement”, Disertasi, Monteral: McGill University, 1994.

Roibin, H, Relasi Agama Dan Budaya Masyarakat Kontemporer, Malang: UIN Malang Press, 2009.

Sodikin, Ali, Antropologi Al-Quran, Model Dialektika Wahyu Dan Budaya, Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2008.

Syam, Nur, Islam Pesisir, PT LKiS Pelangi Aksara, 2005.

Syari’ati, Ali, and Afif Muhammad, Humanisme Antara Islam Dan Mazhab Barat, Pustaka Hidayah, 1992.

Thaib, Erwin Jusuf, “Diikili Sebagai Ekspresi Islam Nusantara Dalam Budaya Islam Lokal Gorontalo: Perspektif Dakwah Islamiyah, ” Al-Ulum, vol. 16, no. 1, 2017.

Tim perumus in collaboration with Pemda Kab.Gorontalo, Pohutu Aadati Lo Hulondalo. Gorontalo: Gorontalo press, 2008.

Tuloli, Nani, Membumikan Islam. Gorontalo: Grafika Karya Gorontalo, 2003.

Tylor, Edward Burnett, Primitive Culture: Researches into the Development of Mythology, Philosophy, Religion, Art, and Custom. vol. 2. J. Murray, 1871.

Wagiran, Wagiran, “Pengembangan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Hamemayu Hayuning Bawana (Identifikasi Nilai-Nilai Karakter Berbasis Budaya),” Jurnal Pendidikan Karakter, no. 3, 2013.

Zaid, Nash Hamid Abu, Isykaliat Al-Qira’at Wa-Alyat Al-Ta’wil, Beirut: Dar al-Fikr, 2000.




DOI: http://dx.doi.org/10.29300/madania.v25i1.4423

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Indexing by :

_______________________________________________


Creative Commons License
Madania: Jurnal Kajian Keislaman is published UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu and distributed with permission under the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License..

__________________________________________________

Madania: Jurnal Kajian Keislaman
Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
Jl. Raden Fatah, Pagar Dewa Kota Bengkulu 38211
Bengkulu, Sumatra Indonesia