KHULU' (TALAK TEBUS) DAN IMPLIKASI HUKUMNYA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
Abstract
Dalam masyarakat kita sering menjumpai berbagai macam kasus atau kejadian rumah tangga, seperti keretakan rumah tangga yang berujung pada perceraian, namun lazimnya hak cerai itu dimiliki oleh laki-laki (suami). Akan tetapi bukan berarti hal ini menunjukan bentuk diskriminasi terhadap wanita, karena hukum Islam telah memberikan solusi bagi wanita yang mengalami gencatan atau beban rumah tangga untuk melakukan gugatan cerai pada suami, dengan cara memberikan upah atau iwadh sebagai tebusan dan bentuk membebaskan dirinya dari ikatan suami istri.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Diterbitkan oleh Proyek Peningkatan Sarana Keagamaan Islam, Zakat dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimas Islam dan Urusan Haji, Pedoman Fiqh Munakahat, Jakarta, Tahun 1999/2000, hal. 28
QS. Al-Baqarah 2 : 229
QS. Al-Baqarah 2 : 187
Shahih Fiqhis Sunnah, 3/340
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Basam, Maktabah Al-Asadi, Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram Cetakan Kelima, Makkah Tahun 1423H , hal. 468
H. Djamaan Nur, Fiqh Munakahat, Semarang: Dina Utama, 1993, hlm. 150-151.
Muhammad Abu Zahrah, Ahwal Syahkshiyyah, (Kairo: Daar el-Fikri, 2005), hal. 329
Syeikh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibariy, Fathul Mu’in Syarah Qurrot el-Aini, (Semarang: Pustaka Alawiyyah, 1997), hal. 111
Abdul Wahhab Muhaimin, “Kajian Ayat-Ayat Hukum Wanita Dalam Perkawinan Dan Perceraian”, Jurnal Ahkam, no 4 (Maret1998), hal. 44
Ali Ahmad Al-Jurzawi, Hikmah Al-Tasyri Wa Falsafatuh, (Falsafah Dan Hikmah Hukum Islam), Penerjemah: Hadi Mulyo Dan Sabahus Surur, (Semarang: CV As-Syifa, 1992), hal. 320
Ali Ahmad Al-Jurjawi, Indahnya Syariat Islam, (Jakarta; Gema Insani, 2006), hal. 379
Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab Edisi lengkap, Penerbit PT. Lentera Basritama, Jakarta, 1996, hal. 456
Daniel S. Lev, Alih Bahasa H. Zaini Ahmad Noeh, Peradilan Agama Islam di Indonesia (Suatu Studi Tentang Landasan Politik Lembaga-lembaga Hukum Cetakan Kedua, Penerbit PT Intermasa, Jakarta, 1986, hal. 210
Abu Abdullah Muhammad bin Yazid Al-Qazwaini ‘Ibnu Majah’, Sunan Ibnu Majah, hal. 663
Kitab Sunan Nasa’i Juz V, hal. 168
Zalaluddin bin Abdurrahman bin Abu Bakar As-suyuthi, Jamie el-Shagir Fi Ahadis Basyir el-Nazir, (Kairo: Darr el-Katib el-Arabi, 1967), hal. 106
Muhamad Fuad, Fiqh Wanita Lengkap (Mengupas Sisi Hukum Wanita dalam Kehidupan Sehari-hari), Penerbit Lintas Media, Cetakan Pertama, Jombang, 2007, hal. 482
Muhamad Fuad, Fiqh Wanita Lengkap (Mengupas Sisi Hukum Wanita dalam Kehidupan Sehari-hari), hal. 483
Syaikh Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim, Panduan Beribadah Khusus Wanita (menjalankan Ibadah Sesuai Tuntunan Al-Qur'an dan As-Sunnah Cetakan Kedua, Penerbit Almahira,2008, hal. 529
Imam Nawawi, Al-Majmuk Syarh al-Muhadzab, XVII, hal. 13
KHI (Kompilasi Hukum Islam) , Bab XVI Pasal 114
KHI (Kompilasi Hukum Islam) , Bab XVI Pasal 116
Pasal 1 Bab I Ketentuan Umum PP No 9/1975 tentang Pelaksanaan UU No 1 tahun 1974 tentang Perkawinan
Pasal 73 UU No 7/1989 Tentang Peradilan Agama
DOI: http://dx.doi.org/10.29300/jpkth.v7i1.1586
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 EL-AFKAR : Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis
Indexing by :

_________________________________________________
El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis
Institut Agama Islam Negeri Bengkulu
Raden Fatah Street, District of Pagar Dewa, Bengkulu City, 38211
Bengkulu, Sumatra, Indonesia