TEKS DAN KONTEKS PERANG DALAM AL-QUR’AN (Sebuah Pendekatan Sirah Nabawiyyah dan Hadis)

Syahidin Syahidin

Abstract


Teks-teks al-Quran dan hadis dalam memberikan justivikasi terhadap perang dalam Islam, dan juga melihat koteks dari teks-teks perang yang terdapat dalam al-Qur’an maupun hadis. Tujuannya adalah agar teks-teks perang tidak disalahpahami yang pada akhirnya berkesimpulan bahwa Islam itu disebar dengan pedang–seperti yang sering disalahpahami oleh kalangan ahli dan pengamat Barat. Bahwa legitimasi perang yang termuat dalam ayat-ayat al-Qur’an maupun hadis, tidak serta merta hanya mengandung unsur perintah, akan tetapi selalu dibarengi dengan dimensi manusiawi, yaiut ‘ilat (sebab) diperintahkannya perang. Dan dari beberapa ayat-ayat perang maupun hadis dapat disimpulkan bahwa dasar dari berperang dalam Islam adalah sebagai bentuk perlindungan atau respon pembelaan diri, bukan sebagai pemicu perang.


Keywords


Teks, Konteks, Perang.

Full Text:

PDF

References


http://www.clausewitz.com. Diakses pada 26 Mei 2012.

Kaidah ini dikembangkan oleh para ahli Fiqh dan Us}hul Fiqh. Lihat Jalaludin Abdurrahman al-Suyu>t}i>, al-Ashbah wa al-Naz}a>ir (Bairut: Da>r al-Fikr, 1996), 76.

Nashr Hamid Abu Zaid, Mafhum al-Nas}; Dira>sat fi ‘Ulu>m al-Qur’an (Bairut: Al-Markas al-Tsaqa>fi al-Ara>bi, 1996), 5.

Tafsir dan takwil menurut ulama mutaqaddimin (terdahulu), seperti Ibnu Jarir Ath-Thabari (w. 310 H), maknanya sama, sedangkan menurut ulama mutaakhirin (terkemudian), seperti al-Zarkashi (w. 794 H), pengertian keduanya berbeda. Menurut al-Zarkashi pendapat yang tepat ialah yang membedakan keduanya, yaitu tafsir merujuk pada makna lahiriah, sedangkan takwil mengacu pada makna lain yang bukan makna lahiriah, yang masih dapat dikandung ayat berdasarkan dalil. Lihat Badrudin Muhammad bin ‘Abdullah al-Z}arkashi, al-Burha>n fi ‘Ulu>m al-Qur,an (Kairo: Da>r al-Hadi>th, 2006), ii/164.

Asba>b al-nuzu>l ialah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu atau beberapa ayat al-Qur’an yang terkadang memang mengandung peristiwa itu atau sebagai jawaban pertanyaan darinya atau sebagai penjelasan terhadap hukum-hukum yang terjadi pada saat terjadinya peristiwa tersebut. Lihat Muhammad Abdul ‘Az}i>m al-Zarqani>, Mana>hil al-‘Irfa>n fi ‘Ulu>m al-Qur’an (Bairut: Da>r al-Fikr, 1982), 106.

لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لَا انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (Qs. Al-baqarh: 256)

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbâh, Pesan Kesan dan Keserasian al-Qur’an, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), i/ 65.

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbâh, Pesan Kesan dan Keserasian al-Qur’an, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), i/ 66.

Abu Muhammad ‘Abdul Malik ibn Hisha>m, Mukhtas}ar Si>rah ibn Hisha>m (Kairo: Wiza>rah al-Auqa>f al-Majlis al-‘Ala> li Shu’un al-Islamiyah, 2009), 283.

Abu al-Fida Isma’il Ibn Kathi>r al-Dimashqi (w. 774 H), Tafsir al-Qur’an al-‘Az}i>m, juz 1, (Bairut: Maktabah Ilmiyah, 1994), 209.

Abu al-Hasan ‘Aliy ibn Ahmad al-W>a>hidiy al-Naisa>bu>riy, Asba>b al-Nuzu>l (Beirut: Da>r al-Fikr, 1988), 33-34.

Abu al-Fida Isma’il Ibn Kathi>r al-Dimashqi (w. 774 H), Tafsir al-Qur’an al-‘Az}i>m, juz 1, (Bairut: Maktabah Ilmiyah, 1994), 338.

http://www.psq.or.id/index.php/in/component/content/article/102-artikel/253-komponen-ayat-jihad-dan-qital. diakses 04 juni 2012

Muhammad ‘Aliy al-S}a>bu>ni>, Rawa>’i al-Baya>n, Tafsi>r A>ya>t al-Ahka>m min al-Qur’a>n, (Beirut: ‘A>lam al-Kita>b, 1986), i/239.

http://www.psq.or.id/index.php/in/component/content/article/102-artikel/253-komponen-ayat-jihad-dan-qital. diakses 04 juni 2012.

Abu al-Fida Isma’il Ibn Kathi>r al-Dimashqi (w. 774 H), Tafsir al-Qur’an al-‘Az}i>m, juz 1, (Bairut: Maktabah Ilmiyah, 1994), 225.

Abu> al-Qa>sim al-Husnain ibn Muhammad (w. 502 H), al-Mufrada>t fî Ghari>b al-Qur’a>n, (Beirut: Da>r al-Ma‘rifah, t.th.), 371.

M. Quraish Shihab, Ensiklopedia al-Qur’an: Kajian Kosakata, (Jakarta: Lentera Hati, 2007), i/ 232.

Al-Bukha>ri>, S}ah}i>h} al-Bukha>ri>, jilid IV (Riyad}: Da>r ‘A>lam al-Kutub, 1996), 270.

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbâh, Pesan Kesan dan Keserasian al-Qur’an, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), v/ 443.

Muhammad ‘Aliy al-S}a>bu>ni>, Rawa>’i al-Baya>n, Tafsi>r A>ya>t al

Ahka>m min al-Qur’a>n, (Beirut: ‘A>lam al-Kita>b, 1986), i/246

Abu al-Fida Isma’il Ibn Kathi>r al-Dimashqi (w. 774 H), Tafsir al-Qur’an al-‘Az}i>m, juz 2, (Bairut: Maktabah Ilmiyah, 1994), 349. . M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbâh, Pesan Kesan dan Keserasian al-Qur’an, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), v/ 573-574.

Disebut dalam al-Qur’an QS. Al-Nahl: 44, dan kami turunkan kepadau al-Qur’an agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah ditutrunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. Keterangan lebih lanjut lihat Muhammad Ajaj al-Khat}ib, Us}u>l al-Hadi>th (Bairut: Da>r al-Fikr, tt,) 35.

Imam Bukhari, Sahi>h al-Bukhari, hadis 2786. Imam Muslim, Sahi>h Muslim, hadis 138.

Ibn Hajar al-‘Asqala>ni, Fath al-Ba>ri> bi Sharh} S}ah}i>h} al-Bukha>ri> (Kairo: Da>r al-Hadith, 2004), i/77

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (Qs. Al-baqarh: 256)

Ibn Hajar al-‘Asqala>ni, Fath al-Ba>ri> bi Sharh} S}ah}i>h} al-Bukha>ri> (Kairo: Da>r al-Hadith, 2004), iii/361.

Ibn Hajar al-‘Asqala>ni, Fath al-Ba>ri> bi Sharh} S}ah}i>h} al-Bukha>ri> (Kairo: Da>r al-Hadith, 2004), iii/362.

Yusuf Qarad}awi>, Fiqh al-Jiha>d (Kairo: Maktabah Wahbah li al-T}aba>’ah wa al-Nahsr, 2006), 121.

http://vienmuhadi.com/2009/01/22/memahami-hikmah-perang-dalam-islam. Diakses pada 01 Juni 2012.

http://islamlib.com/id/artikel/menafsir-ulang-ayat-ayat-perang. Diakses pada 01 Juni 2012.

Muhammad Imarah, H}aqa>iq al-Islam fi Muwajjahah Shubhah al-Mushakki>n, (Kairo: Al-Majlis al-‘Ala> li Shuu>ni al-Isla>miyah, cet x, 2010), 440.

Abi al-Fadl Jamaluddin Muhammad ibn Mukrim ibn Manz}u>r, Lisa>n al-‘Arab, juz 1, (Bairut: Da>r S}a>dir, 1990), 521.

Louis Ma’luf, al-Munjid fi al-Lughah wa al-A’lam (Bairut: Da>r al-Masyhriq, 1986), 106.

Al-Ra>ghib al-As}faha>ni>, al-Mufrada>t fi Ghari>b al-Qur’an (T. d.), 100.

Kamil Salamah al-Daqs, al-Jihad fi sabil Allah, cet II (Bairut: Muassaat ‘Ulu>m al-Qur’an, 1988), 10.

Azumardi Azra, Pegolakan Politk Islam; Dari Fundamentalisme, Modernisme hingga Post-Modernisme (Jakarta: Paramadia, 1996), 127.

Azra, Pergolakan Politik Islam, 142.

Afzalur Rahman, Muhammad Sang Panglima Perang, terjemahan dari Muhammad as Military Leader, (Yogyakarta: Tajidu Press, 2002), 4.

http://www.dakwatuna.com/2009/07/3126/islam-agama-damai/#ixzz1wk7N7m1n, diakses pada 02 Juni 2012.




DOI: http://dx.doi.org/10.29300/jpkth.v4i2.1581

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 EL-AFKAR : Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis



Indexing by :
 

Indonesia One SearchGoogle ScholarGarudaROAD: the Directory of Open Access scholarly Resources

 

 
Creative Commons License
El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis published by IAIN Bengkulu and disseminated through lisencing below Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License 

_________________________________________________

El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis
Institut Agama Islam Negeri Bengkulu
Raden Fatah Street, District of Pagar Dewa, Bengkulu City, 38211
Bengkulu, Sumatra, Indonesia